ENGLISH and ARABIC CAMP KEMBALI KE TRAWAS

ENGLISH and ARABIC CAMP KEMBALI KE TRAWAS

Sabtu, 5 Agustus  2023, Tim Share-E kembali menerima undangan untuk mengisi English Camp di Sekolah Anak Tangguh(SAT) El Liwa, Trawas.Jika sebelumnya kunjungan program English Camp ini hanya fokus untuk belajar bahasa Inggris, kunjungan kedua pada program kali ini terdapat sedikit perubahan bahkan tambahan. Banyak hal yang membedakan antara program pertama dan kedua ini. Pasalnya, di periode ini, siswa yang berjumlah 60 orang dibagi menjadi dua tim. Tim lama yang pernah mengikuti English Camp dinamakan Starzation, sementara tim baru dinamakan Miracleation.

 

 Di hari pertama, dengan komando dari ustadzah Iswandari dan ustadzah Balqis, para santri putri diarahkan untuk berkumpul di Aula. Seperti biasa, Welcome Speech dilaksanakan sebagai agenda pembuka sebuah program. Dalam acara ini, para pelajar Al-Quran itu mendapat arahan mengenai jadwal dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama kurang lebih satu minggu. Tak hanya materi bahasa inggris saja yang dipelajari, melainkan bahasa arab juga.

Siswa yang berjumlah 2 tim itu tidak hanya ditantang belajar Grammar atau kelas materi penyusunan tata bahasa inggris, Speaking atau kelas untuk meningkatkan skill berbicara bahasa inggris, Writing atau kelas praktek aplikasi Grammar, dan Listening, tetapi juga ditantang untuk belajar Jumlah Ismiyah dan Jumlah Fi’liyah. tentu ini sangat berbeda dengan program sebelumnya yang hanya fokus belajar bahasa inggris.

 

Di kelas pagi pertama, dilaksanakanlah materi Dictation for Vocabulary, dimana pelajar dari Trawas itu harus menulis dengan tepat apa yang didiktekan oleh tutor mereka. Kelas dengan suasana bangun tidur di pagi hari itu memberikan pengalaman yang menggelitik di kelas diktetersebut. Cara pelajar putri tersebut merespon dengan “Haaah?” yang sepaket dengan ekspresi bingung ketika tidak menangkap kalimat yang diucapkan, berhasil membuat kelas menjadi lebih hangat dan hidup. Sama halnya ketika kelas Listening diadakan. Dengan cuplikan adegan dari film Harry Potter sebagai medianya, mereka harus mengisi ruang kosong dari kalimat dalam teks yang sudah dibagikan. Aksen British khas film Harry Potter berhasil membuat murid-murid tersebut kesal dan kerepotan karena sulit untuk memahami apa yang diucapkan.

 

Kelas pagi juga biasa dilakukan secara outdoor. Beberapa kali rombongan santri putri menuju tempat belajar outdoor, seperti samping jalanan pada halaman Rustic Café, lapangan desa Trawas, dan Puncak jalan area SAT El Liwa. Udara yang sejuk serta pemandangan yang cantik membuat semangat siswa semakin bertambah.

Hari-hari berikutnya, mereka mengikuti kegiatan kelas yang padat. Dimulai dari materi bahasa Inggris Grammar, Writing, dan Speaking. Juga materi bahasa Arab seperti Jumlah Ismiyah dan Jumlah Fi’liyah. Di kelas tersebut pula, para siswa mendapat “reward” berupa “kenaikan derajat” alias diharuskan berdiri jika para siswa tidak dapat menjawab soal yang diberikan. Hal ini tentu membuat siswa dan suasana kelas semakin tegang tapi tetap seru. Ditambah lagi dengan sajian video lucu dan menghibur yang ditujukan untuk belajar yang menambah kehebohan di dalam kelas.

 

Di kelas Speaking, pelajar yang bersekolah di tempat sejuk itu dipersiapkan untuk menghadapi ujian akhir berupa Public Speaking. Karena mereka mempelajari dua bahasa di program kali ini, maka, dibuatlah perbedaan antara siswa lama dan siswa baru. Rombongan siswa lama atau yang dikenal sebagai Starzation mendapat bagian pidato bahasa Arab dan rombongan siswa baru atau yang dikenal sebagai Miracleation mendapat bagian pidato bahasa Inggris.

 

Selama kurang lebih 3 hari waktu yang diberikan untuk menghafal teks, para siswa dipandu oleh tutornya masih-masing. Pidato bahasa Arab dibimbing oleh Mr. Gud dan pidato bahasa Inggris dibimbing oleh Ms. Nova. Tak ketinggalan agenda penunjang setiap jelang Final Public Speaking, yakni Public Speaking Art yang diisi oleh tutor laki-laki berkacamata itu, guna menyuntikkan semangat para santri agar lebih berkobar, percaya diri, dan menyampaikan pidato dengan apik. Seperti kutipan dari Mr. Gud ketika mengisi agenda Public Speaking Art ini, “Orang-orang hebat dalam sejarah pasti pakar bahasa dan jago public speakingnya, maka itulah yang juga harus dimiliki para generasi muda saat ini”.

 

Tibalah di puncak agenda, yakni Final Public Speaking. Agenda akhir dilaksanakan di salah satu wisata populer di Trawas, Mojokerto, yakni Dlundung waterfall. Para pemudi El Liwa tersebut ditantang untuk menuntaskan kegiatan akhir ini di depan khalayak. Meski hanya mempunyai kesempatan tiga hari untuk menghafal teks dan mempersiapkannya, tapi para siswa menampilkan dan memberikan yang terbaik dari hasil latihan mereka. Panas semakin terik dan bertambahnya pengunjung yang berlalu-lalang, tidak serta merta menghentikan semangat mereka untuk menunaikan ujian Public Speaking ini. Diusia yang masih remaja, mereka mampu membuktikan bahwa Starzation dan Miracleation mampu menaklukan hal-hal yang mungkin sebelumnya mustahil bagi mereka. Salah satunya, Public Speaking.

 

Selesai agenda tersebut, para pelajar berbusana hitam dan kerudung putih itu diarahkan untuk berisitrahat sejenak kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Speaking Show, yakni Muhadatsah yang dipandu oleh Ms. Iim dan Conversation yang dipandu oleh Ms. Nova. Kegiatan ini bertujuan agar siswa mempunyai pengalaman bagaimana berdialog dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. Beberapa hal seperti ekspresi, intonasi dan pelafalan pun masuk ke dalam poin-poin penilaian.

Sebagai penutup, Inspiring Farewell menjadi agenda terakhir yang dilaksanakan oleh tim share-E dan SAT El Liwa. Acara ini diisi oleh perwakilan dari Starzation, yakni sister Rara dan perwakilan dari Miracleation yakni sister Sausan. Ustadzah Linda, selaku pengasuh SAT El Liwa, dan Ms. Iim, selaku perwakilan dari tim Share-E, pun berpartisipasi dalam mengisi acara ini. Acara berisi kalimat dan ungkapan penuh makna. Karena kalimat yang baik, dapat menyusup dalam hati. Jika mata hanya mampu mengawasi dalam hitungan jam dan jarak kasat, maka tuturkata yang bijak akan mengawasnya sepanjang hayat.

Kemudian, program ditutup dengan penyerahan hadiah dan sertifikat belajar sebagai tanda atas partisipasinya para santri putri dalam mengikuti program English and Arabic Camp ini. Dilanjutkan dengan bersalam-salaman dan berpelukan dengan Ms. Iim serta Ms. Nova sebagai perwakilan dari tim share-E dan para siswa yang dibumbui dengan tangis perpisahan mereka. [NRL]

ENGLISH CAMP BERSAMA VILLA QURAN MADINA

ENGLISH CAMP BERSAMA VILLA QURAN MADINA

Selasa, 1 Juli 2023, Sebuah mini bus dengan siswi yang berjumlah 17 orang itu tiba diKampung Inggris Pare, tepatnya di halaman Share-E camp. Tim Share-E dan para ustadzah yang sudah sampai terlebih dahulu pun menyambut kedatangan rombongan santri putri dari Tangerang tersebut. Mereka langsung diarahkan untuk bersih diri, sarapan, dan istirahat pasca perjalanan.

 

 Di hari pertama, dengan arahan Ms. Nova, juga tiga pendamping dari pesantren tersebut, Ustadzah Aisyah, Ustadzah Tuti, dan Ustadzah Arini, para santri putri berkumpul di aula mini asrama Share-E untuk melaksanakan Welcome Speech. Agenda dilaksanakan sebagai kegiatan pembuka program yang akan berlangsung selama satu bulan. Tidak hanya dikenalkan lebih akrab tentang Share-E, yang merupakan kursusan Spesialis Ngajar English dari Nol dan Sistematis, juga tentang sejarah Kampung Inggris Pare. Para siswa juga menerima banyak motivasi di forum tersebut yang disampaikan oleh Mr. Gud, Ustadz Hasbi, dan Ustadz Furqon. Itu dilanjut dengan Pre-test Speaking dan Grammar yang ditujukan agar siswa dapat mengetahui kemampuan mereka dan tutor lebih memahami metode yang lebih efektif dalam mengarahkan para siswa tersebut.

 

Rangkaian kegiatan pun berlanjut. Program akan berjalan selama satu bulan dengan jadwal yang padat, yakni lima kali pertemuan sehari dan rangkaian-rangkaian kegiatan outdoor class (kegiatan di luar kelas) bersama para tutor Share-E. Mereka sangat antusias mengikuti rangkaian pembelajaran yang begitu dinamis dari para tutor, mulai dari Applicative Grammar yang mengajarkan cara mudah belajar Grammar, Speaking Therapy yang membuat para siswa semakin percaya diri ketika harus berpidato dengan bahasa Inggris, Translation Art yang menguji kemampuan para siswa dalam menggunakan Grammar mereka dalam tulisan dan Conversation Booster yang memantapkan kelancaran siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

Adapun pembekalan Public Speaking Art bersama Mr. Gud untuk memberikan tips and tricks menguasai kemampuan pidato di depan umum. Serta program eksklusif berupa Future Sharing, yakni pembekalan kepribadian Islami yang dibutuhkan para santriwati untuk menjadi pemimpin umat di masa depan. Tema lain seperti Tips Lancar Speaking English juga mereka dapati dari Mr. Idris, sang master Speaking, di pembekalan ini.

Kelas pagi pertama mereka diawali dengan Conversation Booster. Kelas yang dilaksanakan di lapangan desa Tulungrejo yang terletak tidak jauh dari asrama. Para pelajar dari kota industri tersebut dilatih untuk aktif dalam paraktek speaking english bersama partner yang telah diatur oleh tutor manis mereka. Para siswa dengan jarak usia yang berbeda-beda itu juga mendapat kelas Expression dan Vocabulary Booster setiap pagi. Ketiga materi kelas ini dilakukan secara bergantian setiap hari sesuai dengan jadwalnya. Suasana lapangan pagi yang sejuk dengan suguhan pemandangan dari Sunrise pun selalu berhasil menambah semangat para siswa dalam belajar.

 

Hari-hari selanjutnya, santri putri mengikuti kegiatan kelas yang padat. Dimulai dari Applicative Grammar, Speaking Therapy dan Translation Art. Di kelas-kelas tersebut, para pelajar diajarkan untuk menjadi siswa yang aktif dan percaya diri. Mereka juga mendapat “penghormatan” berupa “kenaikan derajat” alias diharuskan berdiri jika para siswa tidak dapat menjawab soal yang diberikan oleh tutornya yang cantik. Hal tersebut seringkali membuat Scintillate, sebutan bagi rombongan pelajar dari kota benteng itu, merasa gugup tapi tetap heboh. Pembelajaran kelas reguler tidak hanya dilaksanakan indoor saja, tetapi outdoor juga. Seperti di kedai kopi serta di tempat wisata kebun buah dan taman bunga dengan beberapa pendopo untuk belajar yang tersedia.

Ada pun kelas malam camp yang dilaksanakan setelah dinner. Kelas dengan materi Dictation itu berlangsung dengan heboh. Seringkali mereka berkata “hah?” atau “loh loh miss, pelan-pelan” yang sepaket dengan ekspresi lucu jika mereka rasa tidak yakin dengan apa yang mereka dengar. Kejadian ini sama dengan ketika kelas Listening diadakan. Dengan wise words atau kalimat mutiara sebagai bahan dikte dan setelah dijelaskan maksud dari kalimat tersebut oleh sang tutor, diharapkan para siswa dapat mengambil hikmah serta terinspirasi dari kalimat-kalimat yang diberikan. Beberapa contoh wise words yang diberikan yakni, Time is responsibillity (Waktu adalah tanggung jawab), Take the risk or lose the chance (Ambil resikonya atau kehilangan kesempatan), dan Do something today that your future will thank you for (Lakukan sesuatu yang mana, masa depanmu akan berterima kasih kepadamu).

 

Karena mereka mengikuti program camp selama satu bulan, maka di minggu kedua, rombongan santri tersebut sudah terikat dengan program English Area. Di mana mereka harus berbahasa Inggris dalam percapakan sehari-hari di area yang sudah disepakati bersama. Jika ditemukan seseorang berbahasa Indonesia meski tidak sengaja, maka akan diberikan hukuman. Hukuman berupa menerjemahkan kata yang diucapkan ke bahasa Inggris dengan 20x pengulangan menggunakan megaphone. Beberapa santri juga berkesempatan mendapat hukuman dengan membaca teks bahasa inggris beberapa lembar. Pelaksanaan hukuman dilakukan di depan camp pada sore hari dengan banyaknya orang yang berlalu-lalang di sana.

 

Tinggal bersama di camp dengan waktu yang cukup lama, membuat program ini diwarnai dengan hal-hal yang unik. Seperti di hari pertama menyewa sepeda tetapi sudah banyak yang pedal sepedanya lepas sebab terlalu semangat bersepeda, dipanggil bapak pemanen tebu ketika sedang bersepeda dan diberikan beberapa batang tebu, hampir menabrak pengendara sepeda motor dan sepeda lainnya ketika bersepeda, menyusuri persawahan dan ditawari bawang merah oleh petani, bersepeda keliling Pare dan bertemu dengan karnaval adik-adik dari PAUD, bermain di playground Taman Kilisuci dan ditertawakan oleh adik-adik TK yang sedang belajar tidak jauh dari tempat bermain, serta naik kereta kelinci bersama.

 

Di penghujung agenda, yaitu Final Public Speaking di Landmark Kampung Inggris Pare bertulisan Kampung Inggris berwarna merah dilangsungkan. Para pemudi Villa Quran Madina tersebut ditantang untuk menunaikan kegiatan akhir ini di depan khalayak. Sekitar satu minggu mereka berlatih berpidato bahasa Inggris yang baik, kontrol diri, pelafalan, kelantangan suara dan bahasa tubuh yang menjadi poin-poin dalam penilaian. Meski tidak sedikit drama yang terjadi di awal latihan, hari itu, santri putri tersebut menyampaikan pidatonya dengan baik dan cantik. Mereka telah menaklukan dan membuktikan hal-hal yang mungkin mustahil mereka lakukan sebelumnya.

Selesai final agenda, santri dengan ciri khas jaket berwarna biru dan krem itu menonton bersama dengan sang tutor. Film animasi berjudul The Sea Beast yang bercerita tentang petualangan pemburu monster laut yang ingin menyelamatkan para penduduk pulau, berhasil membuat suasana berubah dengan cepat. Tawa, perasaan tegang, kesal dan bahagia meramaikan ruang tengah camp di malam hari.

 

Di hari berikutnya, sebagai penutup agenda, Inspiring Farewell dilaksanakan di salah satu tempat wisata Pare, yakni Lembah Krepyak. Acara yang berisi kalimat penuh hikmah dan pembangkit semangat itu diisi oleh beberapa perwakilan dari Villa Quran Madina, yakni ustadzah Aisyah dan sister Vina, serta perwakilan dari Tim Share-E, yakni Mr. Gud dan Ms. Iim. Diharapkan, agenda ini menjadi media penyulut semangat dan tekad dalam menggapai mimpi serta berdakwah. Sebab, salah seorang guru pernah berkata “Pengawasan seorang guru terhadap murid bukan pada mata dan jasadnya. Melainkan dengan tutur kata hikmahnya. Karena mata, hanya akan mampu mengawasi dalam hitungan jam. Namun, tutur kata yang bijak akan mengawasnya sepanjang hayat.”

Terakhir, sebelum kepulangan santri Villa Quran Madina ke Tangerang, mereka bersalam-salaman dan berpamitan dengan Ms. Iim dan Ms. Nova sebagai perwakilan dari tim Share-E serta kepada para ustadzah yang lebih akhir pulang. Perpisahan yang berat tersebut diwarnai dengan tangis, tawa yang getir, dan pelukan sampai jumpa. [NRL]

RALISPIQTER KE KAMPUNG INGGRIS PARE

RALISPIQTER KE KAMPUNG INGGRIS PARE

Rabu, 17 Mei 2023, sebuah bus dari Serang tiba di penginapan Al Fil, Kampung Inggris Pare. Rombongan dari Serang tersebut berjumlah 32 orang, 13 siswi dan19 siswa. Pelajar yang identik berseragam ungu tersebut akan menaklukan agenda Leadership Management Training yang padat selama seminggu di Pare bersama Share-E. Setelah penyambutan kedatangan dari tim Share-E, mereka diarahkan untuk bersih diri dan sarapan, dilanjutkan dengan agenda pertama yaitu Welcome Speech bersama Mr. Gud.

Agenda yang dilaksanakan bersama founder Share-E tersebut diisi dengan memperkenalkan Share-E, menceritakan sejarah Kampung Inggris Pare, memberikan motivasi serta tujuan di kampung Inggris. Untuk menunjang pembelajaran para siswa, share-E memberikan modul belajardan string bag untuk memudahkan belajar. Agenda berlanjut di sore hariyak nirombongan diberikan Pre-Test Grammar bersama tutornya masing-masing. Kemudian di malamhari, Pre-Test Speaking seperti perkenalan dan pembacaan teks dalam bahasa inggris dipandu oleh Mr. Idris di kelas siswa, serta kelas siswi di pandu oleh Ms. Nova. Menariknya, jika sekolah-sekolah pada umumnya para siswa merasa tegang bahkan menangis ketika ditunjuk untuk berbicara di depan menggunakan bahasa inggris. Angkatan bernama Ralispiqter ini justru merasa terpacu dan tertantang dengan adanya tes pembuka ini. Dengan ini, para tutor dapat menjadikan hasilnya sebagai tolok ukur perkembangan para siswa.

Rangkaian pembelajaran yang akan siswa pelajari pun beragam seperti Applicative Grammar yang mengajarkan cara mudah belajar Grammar, Translation Art yang menguji kemampuan para siswa dalam menggunakan Grammar mereka, Speaking Therapy yang mengajarkan berbicara dan melafalkan dengan baik dan benar, serta Expression dan Vocabulary Booster yang memaksa siswa menghafal banyak sekali ungkapan-ungkapan serta kosa kata dalam percakapan bahasa inggris diberikan sebanyak 5x dalam sehari kepada para siswa secara dinamis selama 7 hari.

 

Di pagi hari pertama, para pelajar dari kota Madani tersebut diajak bersepeda untuk melaksanakan Expression dan Vocabulary Booster Class. Kelas dengan konsep outdoor class ini biasa dilaksanakan di beberapa tempat yang familiar di Pare, seperti Lapangan Tulungrejo, Stadion Chandabirawa, Taman Kilisuci dan pelataran Masjid Agung An-Nur Pare. Suasana yang santai membuat para siswa semangat ketika menghafal. Selesai outdoor class, mereka kembali ke penginapan untuk sarapan dan persiapan kelas selanjutnya.

Pukul delapan pagi kelas Applicative Grammar dimulai. Di sini, para siswa dari sekolah berslogan Sekolah Calon Pemimpin ini diajarkan bagaimana menyusun kalimat dalam bahasa inggris sesuai dengan tatabahasa inggris. Materi yang disampaikan pun telah diformulasikan secara sistematis, sehingga memudahkan para siswa dalam memahaminya. Suasana kelas yang santai pun mendukung para siswa supaya tidak gugup atau tegang selama kelas berlangsung.

 

Selanjutnya adalah kelas Speaking. Pada program LMT 4, kelas Speaking berlangsung dua kali dalam satuhari, yakni di pagi dan malam hari. Pada awal-awal kelas pagi, mereka diberikan materi berupa Tongue Twister atau membaca kalimat dengan cepat dan tepat, Pronunciation atau pelafalan, serta Accent dalam bahasa inggris. Barulah kemudian para pelajar dipandu untuk menghafal teks dan persiapan Public Speaking di kelas malamnya.

 

Kelas berlanjut di sore hari, yakni Translation Art Class. Teman-teman dari Insantama Serang ini pun ditantang untuk menerjemahkan kalimat bahasa indonesia kebahasa inggris dengan benar. Bagi mereka, kelas ini adalah kelas yang santai tapi menegangkan. Karena, merekaakan ditunjuk oleh Tutor, sebutan untuk seorang Guru di Kampung Inggris Pare, untuk menjawab soal yang diberikan. Jika salah, mereka akan diminta untuk berdiri sampai mereka menjawab dengan benar.

Di hari keempat, rombongan Insantama dan Share-E bersepeda bersama menuju tempat FKB atau Forum Kampung Bahasa. Pertemuan dengan FKB ini diisi oleh bu Sri Indah Wahyuni, wakil ketua FKB, atau biasa dikenal dengan Mam Indah. Salah satu tujuan pelaksanaan agenda tersebut yakni pemberian asupan berupa berbagi kisah dan motivasi kepada para siswa. Mereka juga diberikan kesempatan untuk bertanya kepada ibu dua anak tersebut. Selain mendapat pengalaman untuk berbicara di depan khalayak, para siswa juga mendapat berbagai tips dalam belajar dan Public Speaking,hingga membuat mereka lebih semangat dan bersungguh-sungguh dalam belajar.

Sampailah di hari terkahir pembelajaran. Di hari keenam ini, para siswa dan siswi dijadwalkan untuk melaksanakan Public Speaking di Asterdam, Final Test Grammar dan berbelanja cindera mata KampungInggris. Karena para pelajar putra yang melaksanakan Final Test Grammar, maka Public Speaking di Asterdam di awali oleh rombongan pelajar putri. Bersama kelompok masing-masing yang telah dibagikan di hari sebelumnya, mereka harus berpidato di hadapan khalayak menggunakan pengeras suara. Di landmark Kampung Inggris Pare berwarna merah tersebut, tantangan pun berhasil ditaklukan. Meskipun pada awalnya mereka merasa gugup dan takut dikarenakan tidak sedikit orang-orang berlalu-lalang dan banyak perhatian mereka yang teralihkan. Namun, mereka dapat menyelesaikannya dengan baik.

Selesai sesi foto pasca berpidato, rombongan pelajar putri langsung di pandu oleh tutor yang menyukai warna hitam tersebut menuju ketempat pusat belanja Kampung Inggris untuk meneruskan jadwal para pelajar putra. Kemudian, dilanjutkan dengan pelaksanaan Final Test Grammar putri.

 

Malam harinya, rombongan dariJawa Barat tersebut bersiap-siap untuk menuju Bromo. Persiapan berupa briefing bersama para siswa pun dilaksanakan  supaya agenda dapat berjalan lancar. Pukul 2.30 dinihari, rombongan tiba di desa Tosari, tempat parkir dan persiapan mobil Jeep sebelum menuju wilayah pegunungan di Bromo. Tempat tujuan pertama yakni Penanjakan, salah satu tempat untuk menanti dan menikmati indahnya matahari terbit. Saat itu, Bromo ada pada masa musim kemarau, sehingga udara menjadi lebih dingin dari biasanya. Namun, demi membayar rasa penasaran dan semangat dalam menantikan cantiknya matahari terbit, antusiasme mereka untuk berdiri di puncak penanjakan yang sangat dingin yang saat itu tidak hanya ramai oleh wisatawan lokal, tetapi juga ramai oleh wisatawan asing. Beberapa datang dari China, Korea, Belanda dan Perancis. Karenanya, di penanjakan ramai juga oleh percakapan-percakapan berbahasa asing dari mereka. Bahkan, beberapa siswa diajak berkomunikasi untuk saling memotret bersama pemandangan yang cantik. Setelah udara mulai menghangat, perjalanan berlanjut menuju hamparan sabana dan bukit Teletubbies untuk sarapan bersama. Pagi itu, perut dan mata para siswa begitu dimanjakan. Hangatnya kuah bakso dan hijaunya hamparan sabana di bukit Teletubbies adalah kombinasi yang tidak mudah didapatkan dan dilupakan. Selesai pengisian amunisi pada tubuh, para siswa diarahkan menuju kaki bukit Teletubbies untuk melaksanakan Final Public Speaking. Agenda berjalan hampir sama seperti Public Speaking di Asterdam. Namun, disini tantangan bertambah karena mereka melihat dan menarik lebih banyak dan beragam atensi pengunjung yang datang dari berbagai kota dan negara tersebut. Agenda ditutup dengan melaksanakan Free Speech atau berpidato bersama secara serempak.

Perjalanan dilanjutkan menuju kota Batu, Malang. Di sini, rombongan dipandu untuk berbelanja oleh-oleh berupa makanan dan cinderamata khas Jawa Timur. Selesai berbelanja, kemudian para siswa menuju ruang makan yang terletak di lantai 2 gedung pusat belanja untuk makan malam. Kemudian, perjalanan berlanjut hingga tiba di Kampung Inggris Pare pada pukul 7.30 malam.

 

Keesokan harinya, tibalah di penghujung agenda. Rombongan diarahkan berkumpul di lantai 2 lobby untuk melaksanakan Inspiring Farewell. Tidak seperti farewell pada umumnya, dalam agenda terakhir program LMT 4 Insantama Serang dengan Share-E tersebut penuh akan motivasi. Mengingat kilas balik pada saat pertama kali sampai di Kampung Inggris Pare sampai perpisahan, berbagi kisah serta kalimat-kalimat yang menginspirasipun ditebarkan dari perwakilan siswa, oleh para guru dan tutor. Salah satunya quote yang diberikan oleh Ms. Nova, salahseorang tutor lucu berkacamata dan berkerudung hitam, berupa: “If you try but fail, congratulations. Because most people don’t even try” (Jika kamu mencoba tetapi gagal, selamat. Karena kebanyakan orang bahkan tidak mencoba).

Agenda ditutup dengan bersalaman bersama para guru dan tutor. Dan agenda tersebut pun tak dapat dihindarkan dengan derai air mata dan dekap perpisahan. [NRL]

KUNJUNGAN SHARE-E MENUJU SAT EL-LIWA

KUNJUNGAN SHARE-E MENUJU SAT EL-LIWA

Rabu, 8 Mei 2023. Tim Share-E yang terdiri dari Mr. Gud dan Ms. Nova menerima undangan untuk mengisi program English Camp di SIT El Liwa, Trawas. Keduanya berangkat dari Stasiun Papar dengan kereta api Rapi Dhoho selama kurang lebih satu setengah jam menuju Stasiun Mojokerto dan dilanjut dengan menaiki mobil bersama dengan Ustadz Arif dan Ustadzah Risdah, owner El Liwa, menuju tempat diadakannya program bahasa Inggris ini.

 

Program yang dirancang dengan goal Mengaktifkan English Area ini diawali dengan Welcome Speech yang dipandu oleh Mr. Gud, founder Share-E. Beliau tidak hanya menyampaikan tujuan, motivasi serta agenda belajar bahasa Inggris, tapi juga memberikan pretest Grammar. Tes pembuka ini kemudian dilanjutkan dengan tes Speaking seperti perkenalan serta pembacaan teks dalam bahasa Inggris yang dipandu oleh Ms. Nova, tutor senior Share-E untuk tiga puluh siswi yang menjadi peserta agenda tersebut. Meski agenda ini sempat diwarnai tangis dari beberapa siswa yang belum familiar dengan bahasa Inggris, acara tetap berjalan cukup lancar dan melaluinya, para tutor bisamengukur kemampuan para pelajar itu sebagai tolok ukur pertama dalam melanjutkan program sepekan ke depan.

Selama seminggu di Trawas, tim Share-E bergantian mengisi lima program bahasa Inggris setiap harinya. Setiap usai Subuh, para siswa diharuskan berdialog, bercerita menggunakan bahasa Inggris dan bagaimana pengucapan yang baik dan benar, serta dilatih untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri untuk Public Speaking. Karena kelas pagi adalah outdoor class, bersama tutor cantik ini, para siswa dari Sekolah Islam Tangguh tersebut diajak untuk belajar di tempat-tempat terbuka seperti persawahan yang terletak di ujung jalan lokasi El Liwa sampai pelataran café untuk mengikuti kelas Speaking. Pada saat selesai belajar di pelataran kedai kopi, beberapa siswa berpapasan dengan dua ekor sapi yang sedang diarahkan oleh seorang petani untuk membajak sawah. Karena searah dengan mereka, sapi-sapi tersebut seolah sedang mengejar para pelajar putri itu. Meski napas menjadi sulit diatur karena harus berlari di jalanan yang menanjak, tetapi mereka sangat menikmati dan bahagia pasca kejadian tersebut.

Rangkaian pembelajaran lainnya seperti Applicative Grammar yang mengajarkan cara mudah belajar Grammar, Translation Art yang menguji kemampuan para siswa dalam menggunakan Grammar mereka, serta Expression Booster yang memaksa siswa menghafal banyak sekali ungkapan-ungkapan dalam percakapan bahasa inggris diberikan 5x dalam sehari kepada para pelajar putri tersebut secara dinamis selama 6 hari. Para siswa juga diharuskan mengikuti peraturan English Area, dimana mereka harus berkomunikasi menggunakan bahasa inggris setiap hari di seluruh area El-Liwa. Meski banyak hal yang terjadi ketika English Area berlangsung, seperti para santri yang mendadak diam ketika sang tutor hanya berniat melewati mereka, santri yang mulai menggunakan gerak tangan untuk menunjang kalimatnya dalam bahasa inggris, santri yang tiba-tiba ahli dalam memahami meski baru saling menatap mata satu sama lain dsb. Namun, mereka tidak pantang menyerah untuk menghidupkan English Area bersama-sama.

Kemudian, di jam delapan dan jam setengah empat sore, para siswa akan belajar Grammar dan Translation Art bersama Mr. Gud. Di kelas ini, para siswi belajar bagaimana menyusun kalimat dengan tata bahasa inggris yang baik dan benar tentu disampaikan secara sistematis sesuai dengan slogan dari Share-E, yakni Spesialis Ngajar English dari Nol dan Sistematis. Kemudian, di kelas Translation Art yang diadakan pukul setengah empat sore, masih dengan founder Share-E, Mr. Gud, para siswa ditantang untuk mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari di kelas Grammar. Suasana kelas pun sering diselingi tawa dengan adanya Kenaikan Derajat ­alias siswa harus berdiri jika jawaban yang diberikan salah yang menambah semangat belajar siswa. Di jam sebelas siang, para siswa akan belajar Speaking bersama Ms. Nova. Di kelas ini, siswa ditantang untuk belajar pelafalan, ­Tongue Twister atau senam lidah dengan praktik membaca cepat kalimat yang sudah ditentukan­dan Public Speaking. Malam harinya, para siswa diharuskan menghafal teks pidato pada modul yang telah dibagikan. Bersama Ms. Nova, kelas yang diisi oleh para siswi tersebut dibimbing untuk belajar berpidato bahasa inggris.

Di hari kelima pagi, dilangsungkan agenda Public Speaking Art. Agenda yang akan diisi oleh laki-laki berkacamata tersebut berupa pemberian motivasi serta tips Public Speaking dengan baik. Para santri putri tersebut juga diberikan sebuah hadiah dari Share-E berupa dibuatkannya logo untuk dijadikan lambang nama angkatannya, Starzation.

Puncak pembelajaran dari agenda ini adalah perjalanan menuju ke Taman Ghanjaran yang itu bukan dalam rangka berwisata semata, tapi juga untuk ujian Public Speaking terakhir mereka. Melihat bagaimana mereka berpidato di tempat umum sangat luar biasa. Meski dalam prosesnya tidak sedikit yang menangis dan takut karena merasa tidak mampu menaklukannya, tapi pada akhirnya para siswa dari sekolah anak tangguh tersebut berhasil menyuguhkan penampilan yang baik.

Sebagai penutup rangkaian pembelajaran di El-Liwa, Share-E menggelar acara Inspiring Farewell dan pemberian penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas keaktifan dan usaha mereka selama belajar bersama Share-E. Upaya yang dikerahkan untuk mengaktifkan English Area, antusiasme dan semangat para siswa selama belajar,dari yang awalnya merasa takut dan malu ketika berbicara bahasa inggris dan maju kedepan tunai mereka taklukan.Tangis haru pun mewarnai agenda terakhir tersebut, mengingat hampir satu minggu para siswa dan tim Share-E belajar bersama di program ini. Kalimat perpisahan pun mereka ungkapkan. Salah satunya “Sir, buka cabang kursus di Trawas” yang dibarengi derai air mata. Mereka benar-benar menikmati program dan pembelajaran yang disuguhkan oleh Share-E.

Setelah momen perpisahan yang cukup panjang, tim Share-E pun kembali melakukan perjalanannya untuk pulang menuju Kampung Inggris Pare. [NRL]

Kunjungan SHARE-E Kampung Inggris ke SAT EL LIWA, Trawas

Kunjungan SHARE-E Kampung Inggris ke SAT EL LIWA, Trawas

Tepat hari Selasa, 28 Februari 2023, rombongan Share-E Kampung Inggris berangkat ke Trawas untuk melakukan kunjungan ke SAT El Liwa Education Center.Kunjungan itu bertujuan untuk mengadakan sharing pelaksanaan program bilingual English – Arabic yang sedang dirintis oleh pesantren yang mempunyai visi mencetak generasi pemimpin dunia tersebut.

 

Rombongan dari Pare yang baru sampai di tujuan pada pukul 10.30 langsung disambut hangat oleh para ownerEl Liwa Education Center yakni Ustadzah Linda dan Ustadzah Risdah, serta para guru lainnya. Dengan jamuan dan suasana akrab yang menemani pertemuan Share-E dengan El Liwa, perbincangan mengenai permasalahan dalam menjalankan bilingual program di pesantren, salah satunya adalah terkait dengan Role Modeluntuk dijadikan sebagai tauladan para siswa dalam menjalankan program bilingual. Di bagian inilah, tim Share-E memberikan pandangan dan solusi untuk mengatasinya.

Usai sesi sharing bersama para pengajar, agenda dilanjutkan dengan pertemuan dengan para siswi untuk memberikan contoh kepada para pengajar tentang bagaimana membawakan materi bahasa Arab dan Inggris secara lebih efektif. Pertemuan yang dihadiri oleh 32 santri perempuan tingkat SMP dan SMA dengan masing-masing berjumlah 23 dan 9 orang tersebut diawali dengan pemberian materi Bahasa Arab yang dibawakan oleh Ms. Iim, lulusan Sastra dan Bahasa Arab, dan bahasa inggris yang dibawakan oleh Ms. Nova, tutor senior Share-E Kampung Inggris.

 

Dalam penyampaian materi Bahasa Arab, Ms. Iim mencontohkan cara membawakan materi kosakata bahasa Arab yang langsung tersambung dengan pemakaian dhamir yang seringkali menjadi kendala para santriwati untuk menguasai bahasa Al Quran ini.Para siswi, juga guru yang mengikuti forum tampak begitu antusias mengikuti materi yang berlangsung selama hampir satu jam ini.

Dengan mendiktekan sepotong kisah dari The Selfish Giant, salah satu kisah dari dongeng bahasa inggris, Ms. Nova tampil di sesi kedua. Melalui metode khas Share-E ini, para siswa bisa dengan mudah mendapat tambahan kosakata baru, juga keberanian karena mereka ditantang maju satu persatu untuk menuliskan apa yang mereka dengar dari sang tutor. Melalui metode ini, kemampuan listening para santriwati secara otomatis terasah tanpa terasa. Lagi-lagi, pancaran antusias terpantul dari wajah mereka.

Usai shalat Ashar, Mr. Gud, founder Share-E tampil dengan membawakan inspirasi berbahasa Inggris dan Arab melalui video-video penuh semangat, juga video mengharukan yang mengaduk perasaan, juga praktik Tongue Twister yang membuat lidah para siswa terpatah-patah, plus lagu bahasa Inggris yang dinyanyikan bersama-sama yang menguji pronunciation dan accent semua siswa.Dua jam bersama pria murah senyum itu pun berlalu tanpa terasa.

Motivasi demi motivasi yang digelontorkan tim Share-E hari itu sangat memantik semangat para pelajar di El Liwa.Itu sangat terlihat dari banyaknya dari mereka yang berani mengangkat tangan untuk menjawab soal selama forum yang itu menunjukkan bahwa rasa takut mereka untuk belajar dan mempraktekkan bahasa asing mulai memudar.

 

Dari kunjungan singkat ini, diharapkan agar para siswa juga bisa lebih berani dan aktif dalam praktik bilingual, serta apa yang disampaikan bisa memotivasi para siswa dan guru untuk tegaknya program bahasa di El Liwa, Trawas.

 

Sebagai penutup rangkaian agenda kunjungan di El Liwa, rombongan Share-E bersama para guru dan santri melakukan sesi foto bersama. (NRL)

Kunjungan THE AVENZORE Dari SMPIT Bogor Ke SHARE-E Kampung Inggris

Kunjungan THE AVENZORE Dari SMPIT Bogor Ke SHARE-E Kampung Inggris

 Iring-iringan 3 bus besar yang membawa rombongan SMPIT dari Bogor tersebut tiba di Pare pukul 1.15 dini hari, tepatnya Kamis, 12 Januari 2023. Usai diarahkan menuju kamar masing-masing, jamuan berupa wedang jahe, jagung dan kacang rebus dihidangkan untuk membantu menghangatkan tubuh. Kali ini, rombongan pelajar berjumlah 137 dengan formasi 70 siswa dan 67 siswi. Para siswa kelas 9 dengan nama angkatan The Avenzore ini akan belajar bahasa Inggris dari dasar selama 10 hari penuh di Kampung Inggris Pare.

 Selesai santap sarapan bersama, para siswa diarahkan untuk berkumpul di Aula. Agenda technical conference yang digelar bersama Share-E, yang merupakan kursus Spesialis Ngajar English dari Nol dan Sistematis, yang dinamakan Welcome Speech ini diisi oleh Mr. Gud, founder Share-E. Pelajar dari Bogor tersebut tak hanya diperkenalkan dengan Share-E Kampung Inggris, juga mengenai sejarah Kampung Inggris yang  lebih jauh lagi serta limpahan motivasi belajar bahasa Inggris dari pria berkacamata itu. Mereka juga mendapat fasilitas berupa modul dan string bag yang telah dibagikan. Dilanjutkan dengan test yang ditujukan agar siswa dapat mengetahui kemampuan mereka dalam berbicara bahasa inggris dan tutor memahami metode yang lebih efektif dalam menangani siswa tersebut, yakni Pre-Test Speaking.

 Pembagian kelas selesai, menyisakan 4 kelas dengan masing-masing tutor. Lima kali dalam sehari dan outdoor class (kegiatan diluar kelas) yang terjadi di hari-hair berikutnya, dengan pembelajaran yang begitu dinamis dengan para tutor, para siswa terlihat sekali dalam antusiasnya, mulai dari  Applicative Grammar yang mengajarkan cara mudah belajar Grammar, Speaking Therapy yang membuat para siswa semakin percaya diri ketika harus berpidato dengan bahasa Inggris, Translation Art yang menguji kemampuan para siswa dalam menggunakan Grammar mereka dalam tulisan, Conversation Booster yang memantapkan kelancaran siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris, dan Reading Class yang melatih para siswa dalam membuat berbagai macam teks dalam bahasa inggris,  juga pembekalan Public Speaking Art bersama Mr. Gud untuk memperoleh ilmu Public Speaking in English hingga ke ‘akar’ langsung dari masternya.

 Pada pertengahan hari-hari di sini, kegiatan outdoor class diawali dengan berjalan kaki bersama dari penginapan menuju “ibu kota” Kampung Inggris. Setelah 2300m perjalanan, rombongan singgah di Masjid An-Nur, masjid berwarna merah jambu terbesar di Pare, untuk sarapan dan memnyempurnakan teks yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian, dilanjutkan kembali berjalan kaki menuju salah satu tempat yang menjadi identitas Kampung Inggris Pare dengan monumen merah bertuliskan “Kampung Inggris” untuk diberikan sebuah tantangan, yakni Public Speaking in English. Meski tak sedikit persiapan dari siswa yang mendadak dan gugup, hal tersebut tidak mengurangi totalitas dan tekad mereka serta perhatian dari masyarakat dan pelajar yang berseliweran.

 Tuntas memacu adrenalin, rombongan yang identik dengan seragam ungunya itu kembali diarahkan untuk menghadiri agenda Forum bersama FKB, Forum Kampung Bahasa yang bertanggung jawab dan mengatur semua kursusan di Pare. Dengan Ibu Indah Sri Wahyuni atau biasa dipanggil Mam Indah, pertemuan singkat serta berkesan tersebut memberikan pengalaman serta pengetahuan baru bagi mereka. Perjalanan kembali dilanjutkan menuju salah satu tempat cinderamata Kampung Inggris, Pare Holic.

 Keesokan harinya, agenda kursus dilanjutkan dengan traveling ke salah satu destinasi wisata fenomenal di Jawa Timur, yakni gunung Bromo. Konsep berwisata yang disuguhkan oleh Share-E untuk para siswa ini berbeda. Dengan tantangan menampilkan Public Speaking in English di hamparan “permadani hijau”, membuat suara para siswa yang masih duduk di bangku kelas 3 SMPIT itu menggema di penjuru Bromo. Tak sedikit perhatian pengunjung yang tersita, mulai dari wisatawan lokal hingga wisatawan asing kagum dengan The Avenzore.

Puncak acara diisi dengan melakukan Gumul Attack, yakni seluruh siswa diarahkan untuk berdiri mengelilingi Simpang Lima Gumul (SLG) yang merupakan monumen ikonik dari Kediri itu tanpa putus untuk menampilkan orasi bahasa inggris dengan pengalaman yang berbeda, Speaking Show yang menampilkan siswa untuk menceritakan pengalaman mereka satu persatu pengalaman dan debatbahasa inggris.

Di hari ke sebelas, agenda ditutup dengan meggelar acara Inspiring Farewell. Forum ini dipadati dengan cerita dan nasihat-nasihat dari para tutor dan guru, serta pemberian penghargaan dan apresiasi kepada para siswa yang telah antusias mengikuti kegiatan pembelajaran bersama Share-E Kampung Inggris. [NRL]

Kunjungan RASSEMUS ZAMONA GENERATION Dari SMPIT Lampung Ke SHARE-E Kampung Inggris

Kunjungan RASSEMUS ZAMONA GENERATION Dari SMPIT Lampung Ke SHARE-E Kampung Inggris

Sebuah bus mini berhenti di pelataran tempat parkir Simpang Lima Gumul (SLG). Meski baru tiba dari perjalanan yang panjang, itu tidak mengurangi rasa penasaran rombongan pelajar dari SMPIT Bandar Lampung untuk mengunjungi monumen ikonik dari Kediri tersebut. Puas berkeliling dan berfoto, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju ke penginapan dengan kolam renang segar didalamnya. Rabu, 20 Desember 2022, rombongan SMPIT Insantama Bandar Lampung yang berjumlah 16 orang, yang terdiri dari 8 siswa, 6 siswi dan 2 guru pendamping dari Lampung tersebut akan sibuk dengan agenda-agenda yang membludak. Para siswa kelas 9 dengan nama angkatan Rassemus Zamona Generation ini akan belajar bahasa Inggris dari dasar selama 7 hari penuh di Kampung Inggris Pare.

 

Setelah diarahkan kekamar masing-masing untuk bersih diri, santap makan siang dan mengistirahatkan diri. Bersama tutor Share-E, para siswa mengikuti kegiatan test yang ditujukan agar siswa dapat mengetahui kemampuan mereka dan tutor memahami metode yang lebih efektif dalam menangani siswa tersebut, yakni Pre-Test Speaking dan Grammar pada malam hari. Keesokannya, para siswa diarahkan berkumpul bersama di Aula untuk menggelar technical session yang biasa disebut Welcome Speech. Forum yang diisi oleh Mr. Gud, founder Share-E, yang tak hanya memperkenalkan Share-E, yang merupakan kursus bahasa inggris Spesialis Ngajar English dari Nol dan Sistematis, juga memperkenalkan sejarah Kampung Inggris lebih dekat kepada para siswa dan motivasi yang diberikan oleh pria yang murah senyum itu. Para pelajar tersebut juga mendapatkan fasilitas berupa modul dan string bag.

 Di hari kedua, agenda pertemuan dengan FKB, Forum Kampung Bahasa yang mengatur segala aktifitas lembaga-lembaga dan pelajar di Kampung Inggris, dilaksanakan. Rombongan pelajar dari Lampung tersebut yang dipandu oleh tutor Share-Eberjalan bersama menuju tempat “eksekusi”. Acara diisi oleh wakil ketua FKB, Ibu Indah Sri Wahyuni atau biasa dipanggil Mam Indah. Pertanyaan demi pertanyaan dari para siswa tersampaikan, tak terasa 1 jam sudah pertemuan berlangsung serta ditutup dengan foto bersama.

 

Hari-hari penuh dengan pembelajaran yang begitu dinamis bersama tutor yang berjumlah lima kali dalam sehari,mulai dari Expression Booster yang memaksa siswa menghafal banyak sekali ungkapan-ungkapan dalam percakapan bahasa Inggris, Applicative Grammar yang mengajarkan cara mudah belajar Grammar, Speaking Therapy yang membuat para siswa semakin percaya diri ketika harus berpidato dengan bahasa Inggris, Translation Art yang menguji kemampuan para siswa dalam menggunakan Grammar mereka dalam tulisan dan Conversation Booster yang memantapkan kelancaran siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris,diikuti siswa dengan baik dan antusias, juga pembekalan Public Speaking Art bersama Mr. Gud untuk menerima ilmu Public Speaking in English dari A sampai Z langsung dari masternya.

 Tepat di hari keempat, para remaja dengan identitas jaket krem-oranye itu tiba di Asterdam, tempat dari label Kampung Inggris Pare dengan monumen merah bertuliskan ‘Kampung Inggris’. Hujan yang datang pun tak membuat para siswa berseragam putih biru itu gentar melaksanakan tantangan Public Speaking in English, tak sekalipun membungkam suara mereka dalam menyampaikan orasinya.

Keesokannya, rombongan siswa menuju Alaska atau Alas Karet, destinasi wisata dengan banyak pohon karet hingga terlihat seperti ‘alas’ dalam bahasa jawa yang bermakna hutan, untuk menerima tantangan kedua yakni Public Speaking in English di depan para pengunjung. Keberanian serta intonasi yang mulai stabil, mereka tampil lebih baik lagi disana.

 

Sampai di penghujung agenda, keberanian masih terus diuji. Bukan sekadar perjalanan biasa, tujuan ke salah satu destinasi fenomenal di Jawa Timur, yakni gunung Bromo,menjadi tampat pengujian akhir Public Speaking in English. Meski disambut hujan dan hawa yang dingin, penampilan serta orasi yang digaungkan rombongan Rassemus Zamona Generation itu berhasil ‘membakar’ atensi dan semangat dihadapan para wisatawan. Diakhiri dengan foto bersama, perjalanan berlanjut kembali menuju Pare.

Rangkaian agenda selama tujuh hari telah tunai, Inspiring Farewell, agenda penutup yang penuh akan kisah-kisah serta nasihat-nasihat yang diberikan oleh para tutor dan guru. Acara itu ditutup dengan pembagian penghargaan serta apresiasi bagi para siswa yang telah mengkhatamkan masa belajar bersama Share-E Kampung Inggris Pare dengan baik. [NRL]

Kunjungan THE EIGHTERNAL Dari SMPIT Banjar Ke SHARE-E Kampung Inggris

Kunjungan THE EIGHTERNAL Dari SMPIT Banjar Ke SHARE-E Kampung Inggris

Pada hari Sabtu, 17 Desember 2022, Share-E Kampung Inggris Pare kedatangan rombongan pelajar SMPIT dari kota Banjar, Jawa Barat. Rombongan berjumlah 39, terdiri dari 22 siswi, 13 siswa dan 4 orang guru pendamping. Setelah keluar dari stasiun, para pelajar yang akan belajar di Pare dijemput oleh 2 bus yang telah dipersiapkan.Para siswa kelas 9 dengan nama angkatan The Eighternal ini akan belajar bahasa Inggris dari dasar selama 7 hari penuh di Kampung Inggris Pare.

Menghidupkan tradisi dengan singgah di identitas kota Kediri, Simpang Lima Gumul (SLG), untuk berfoto bersama. Puas berkeliling, rombongan berjaket hitam tersebut melanjutkan perjalanan menuju Kampung Inggris Pare. Tiba di penginapan, selesai santap siang dan bersih diri, mereka diarahkan untuk berkumpul bersama. Technical meeting ini biasa di sebut dengan Welcome Speech. Agenda yang tak hanya memperkenalkanShare-E, yang merupakan kursus Spesialis Ngajar English dari Nol dan Sistematis, juga termasuk sejarah Kampung Inggris Pare dipaparkan dengan lebih akrab di forum ini, serta rangkaian motivasi belajar bahasa Inggrisdari Mr. Gud, the founder of Share-E. Para siswa juga mendapatkan fasilitas berupa modul, string bag dan kamus Oxford. Di lanjutkan dengan test yang ditujukan agar siswa dapat mengetahui kemampuan mereka dan tutor memahami metode yang lebih efektif dalam menangani siswa tersebut, yakni Pre-Test Speaking dan Grammar.

Di hari-hari berikutnya, siswa yang identik berseragam ungu itu harus mengikuti agenda-agenda yang padat, yakni kegiatan dengan pertemuan 5x dalam sehari dan serangkaian kegiatan outdoor class (kegiatan di luar kelas) bersama tutor Share-E. Para siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan belajar yang begitu dinamisdari para tutor, mulai dari Expression Booster yang memaksa siswa menghafal banyak sekali ungkapan-ungkapan dalam percakapan bahasa Inggris, Applicative Grammar yang mengajarkan cara mudah belajar Grammar, Speaking Therapy yang membuat para siswa semakin percaya diri ketika harus berpidato dengan bahasa Inggris, Translation Art yang menguji kemampuan para siswa dalam menggunakan Grammar mereka dalam tulisan dan Conversation Booster yang memantapkan kelancaran siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris, juga pembekalan Public Speaking Art bersama Mr. Gud untuk memperoleh ilmu Public Speaking in English hingga ke ‘akar’ langsung dari masternya.

Setelah materi-materi persiapan diberikan, agenda di mulai di hari kelima. Para pelajar SMPIT dari Banjar itu bersiap menuju monumen berwarna merah bertuliskan ‘Kampung Inggris’, salah satu landmark di Kampung Inggris Pare, untuk diberikan tantangan berupa Public Speaking in English. Keberanian semakin teruji tatkala harus berorasi dengan pemandangan berupa masyarakat dan para pelajar yang berlalu-lalang. Meski keraguan masih nampak pada para siswa yang masih duduk di bangku SMP tersebut, tetapi mereka berhasil merebut perhatian orang-orang yang melintas dengan penuh kekaguman.

Keesokan harinya, rombongan pelajar tersebut melakukan perjalanan menuju Coban Rondo. Di tengah-tengah perjalanan, para siswa singgah di Pondok Bakso Pak Jo untuk santap sarapan.Usai puas dengan sajiannya, perjalanan pun dilanjutkan. Agenda ini tak sekadar berwisata, tetapi para siswa di haruskan menyelesaikan ujian akhir Public Speaking in English di sana. Tantangan bertambah ketika harus berorasi dalam bahasa inggris dihadapan para wisatawan yang terus berdatangan. Tak jarang, fokus para pengunjung salah satu destinasi populer di Malang itu teralihkan oleh penampilan yang lebih berani dan matang bak orator ulung dari parasiswa SMP tersebut. Berikutnya, mereka menikmatiberbagai permainan disana, seperti Labirin, Memanah, Menembak target, berkeliling mengendarai Scooter dan ATV.

Agenda penutup yang bertempat di Alaska, destinasi yang memiliki begitu banyakpohon karet sehingga dijuluki dengan Alas Karet, dimana ‘alas’ dalam bahasa jawa bermakna hutan itu, yakni Inspiring Farewell. Forumtersebut dipenuhidengan nasihat dari para tutordan guruserta pemberian penghargaan kepada para siswa atas antusiasnya selama tujuh hari belajar bersama Share-E di kampung Inggris Pare. [NRL]

Kunjungan THE S4INTIS Dari SMPIT LEUWILIANG Ke SHARE-E Kampung Inggris

Kunjungan THE S4INTIS Dari SMPIT LEUWILIANG Ke SHARE-E Kampung Inggris

Rabu, 12 Oktober 2022, Share-E Kampung Inggris menerima rombongan siswa sekolah dari SMPIT Insantama Leuwiliang, Bogor. Rombongan berjumlah 42 orang, dengan komposisi 22 putra dan 20 putri, juga 4 guru mengendarai kereta api dan turun di stasiun Kediri. Para siswa kelas 9 dengan nama angkatan The S4intis ini akan belajar bahasa Inggris dari dasar selama 7 hari penuh di Kampung Inggris Pare.

 

Keluar dari stasiun, rombongan pelajar tersebut sudah dijemput oleh mobil dari Share-E dan dipandu ke monument keramat di Kediri, yaitu Simpang Lima Gumul (SLG). Puas berkeliling dan berfoto bersama, rombongan dari Jawa Barat ini kemudian melanjutkan perjalanan menuju penginapan dengan fasilitas kolam renang jernih yang sudah di persiapkan.

Tiba di penginapan, usai bersih diri dan tuntas melahap sarapan yang sudah disiapkan, rombongan siswa ini menerima pengarahan dari Mr.Gud, founder Share-E. Agenda technical meeting ini biasa dinamakan Welcome Speech. Selain dikenalkan lebih akrab tentang Share-E, yang merupakan kursusan Spesialis Ngajar English dari Nol dan Sistematis, juga tentang sejarah Kampung Inggris Pare, para siswa menerima banyak motivasi di forum tersebut. Mereka juga menerima beberapa fasilitas belajar seperti string bag, modul dan kamus Oxford. Agenda kemudian berlanjut ke Pre-test Speaking dan Grammar yang ditujukan agar siswa dapat mengetahui kemampuan mereka dan tutor lebih memahami metode yang lebih efektif dalam mengarahkan para siswa tersebut.

 

Di hari-hari berikutnya, para siswa harus mengikuti agenda yang super padat, yaitu lima kali pertemuan sehari dan rangkaian-rangkaian kegiatan outdoor class (kegiatan di luar kelas) bersama para tutor Share-E. Mereka sangat antusias mengikuti rangkaian pembelajaran yang begitu dinamis dari para tutor, mulai dari Expression Booster yang memaksa siswa menghafal banyak sekali ungkapan-ungkapan dalam percakapan bahasa Inggris, Applicative Grammar yang mengajarkan cara mudah belajar Grammar, Speaking Therapy yang membuat parasiswa semakin percaya diri ketika harus berpidato dengan bahasa Inggris, Translation Art yang menguji kemampuan para siswa dalam menggunakan Grammar mereka dalam tulisan dan Conversation Booster yang memantapkan kelancaran siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris, juga pembekalan Public Speaking Art bersama Mr.Gud untuk menyerap ilmu Public Speaking in English dari A – Z langsung dari masternya.

 Dimulai dari hari kelima, setelah materi-materi persiapan diberikan, para siswa ditantang untuk melakukan Public Speaking dengan bahasa Inggris di Asterdam, salah satu landmark dengan monument berwarna merah bertuliskan Kampung Inggris. Secara bergantian, para pelajar berorasi dalam bahasa inggris di depan monumenter sebut dengan disaksikan oleh masyarakat sekitar dan juga para pelajar yang berlalu-lalang. Keberanian mereka teruji di sini. Hebatnya parasiswa yang masih duduk di kelas 9 SMP ini mampu tampil dengan orasi bahasa Inggris yang menggelora, sehingga tak sedikit perhatian para pengguna jalan yang tersita oleh mereka karena kagum. Padahal, di awal kedatangannya, banyak dari mereka masih malu-malu untuk sekadar berbicara di depan kawannya, tapi berkat pelatihan dari para tutor Share-E, anak-anak itu menjelma menjadi singa podium yang aumannya mengguncang penduduk Kampung Inggris Pare.

Puncak pembelajaran dari rombongan siswa ini adalah pemberangkatan mereka ke gunung Bromo yang itu bukan dalam rangka berwisata semata, tapi juga untuk ujian Public Speaking terakhir mereka. Di salah satu tempat wisata alam paling fenomenal di Jawa Timur itulah, The S4intis menampilkan orasi bahasa Inggris di hadapan para wisatawan dari berbagai penjuru nusantara, bahkan dunia.

guru dan tutor

Sebagai penutup rangkaian pembelajaran di Pare, Share-E menggelar acara Inspiring Farewell dengan banjiran inspirasi dari para tutor, guru pendamping serta penghargaan atas keaktifan siswa selama belajar di Pare. [NRL]

Kursus Belajar Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare bersama Share English Pare

Subscribe Now

Dapatkan Info Terbaru dari Share English Pare dengan Berlangganan.

Berlangganan

©2023. Share English Pare. All Rights Reserved. Support by Sansthink.com