NILAI ORAL TES ENGLISH DARI NOL BATCH 3, 14 Juni 2024

NILAI ORAL TES ENGLISH DARI NOL BATCH 3, 14 Juni 2024

NILAI ORAL TES ENGLISH DARI NOL GRADE BATCH 3

Tes diadakan pada Jumat, 14 Juni 2024 dengan 12 orang peserta yang bergantian masuk dengan 3 penguji (Mr Gud, Ms Nova dan Mr Idris). Adapun hasil dari tes yang meliputi kemampuan Vocab, Speaking, Writing (Translation) dan Grammar memperoleh sebagai berikut:

 

NO

NAMA

SPEAKING

WRITING

GRAMMAR

TOTAL

1.

Syamil Nafid Athaillah

5

5

4

5

2.

Zulkifli Ali

6

4

3

4

3.

Ardiansyah

5

4

3

4

4.

Irji Irawan

6

4

3

4

5.

Examel Albar

6

5

3

5

6.

Charmi Naser

5

3

5

4

7.

Siti Nurfadilah Asri

6

4

6

5

8.

Nurhiqmah Rustam

6

6

5

6

9.

Ilma Kirana

5

4

5

5

10.

Aljatira Mujahid

5

5

3

4

11

Ona Baswan

4

3

2

3

11.

Kezia Katarina

5

4

5

5

 

GRADE OF THE ASSESSMENT

0 : tidak hadir

1 : hadir

2 : tidak bisa menjawab

3 : tidak bisa menjawab tapi menunjukkan semangat

4 : menjawab tapi salah semua

5 : menjawab tapi sedikit sekali benarnya

6 : menjawab beberapa benar

7 : menjawab banyak benar

8 : menjawab benar semua

 

9 : menjawab benar & sempurna

NILAI ORAL TES ENGLISH DARI NOL BATCH 2, 31 Mei 2024

NILAI ORAL TES ENGLISH DARI NOL BATCH 2, 31 Mei 2024

NILAI ORAL TES ENGLISH DARI NOL GRADE 2

Tes diadakan pada Jumat, 31 Mei 2024 dengan 11 orang peserta yang bergantian masuk dengan 3 penguji (Mr Gud, Ms Nova dan Mr Idris). Adapun hasil dari tes yang meliputi kemampuan Vocab, Speaking, Writing (Translation) dan Grammar memperoleh sebagai berikut:

 

NO

NAMA

SPEAKING

WRITING

GRAMMAR

TOTAL

1.

Syamil Nafid Athaillah

5

5

7

6

2.

Zulkifli Ali

6

5

3

5

3.

Ardiansyah

4

5

4

4

4.

Irji Irawan

5

5

5

5

5.

Examel Albar

6

5

5

5

6.

Charmi Naser

4

4

4

4

7.

Siti Nurfadilah Asri

6

6

6

6

8.

Nurhiqmah Rustam

6

6

7

6

9.

Ilma Kirana

4

5

6

5

10.

Aljatira Mujahid

3

4

4

4

11.

Ona Baswan

3

2

1

2

 

GRADE OF THE ASSESSMENT

0 : tidak hadir

1 : hadir

2 : tidak bisa menjawab

3 : tidak bisa menjawab tapi menunjukkan semangat

4 : menjawab tapi salah semua

5 : menjawab tapi sedikit sekali benarnya

6 : menjawab beberapa benar

7 : menjawab banyak benar

8 : menjawab benar semua

 

9 : menjawab benar & sempurna

NILAI ORAL TES ENGLISH DARI NOL BATCH 1, 17 Mei 2024

NILAI ORAL TES ENGLISH DARI NOL BATCH 1, 17 Mei 2024

NILAI ORAL TES ENGLISH DARI NOL BATCH 1

Tes diadakan pada Jumat, 17 Mei 2024 dengan 11 orang peserta yang bergantian masuk dengan 3 penguji (Mr Gud, Ms Nova dan Mr Idris). Adapun hasil dari tes yang meliputi kemampuan berdialog dalam bahasa Inggris, membaca teks dengan pronunciation yang tepat, menghafal kosakata sekaligus memahami kelas katanya serta menguasai fungsi Grammar memperoleh hasil sebagai berikut:


NO

NAMA

SPEAKING

WRITING

GRAMMAR

TOTAL

1.

Syamil Nafid Athaillah

6

6

6

6

2.

Zulkifli Ali

5

5

5

5

3.

Ardiansyah

5

5

3

4

4.

Irji Irawan

5

5

3

4

5.

Examel Albar

4

6

5

5

6.

Charmi Naser

4

4

3

4

7.

Siti Nurfadilah Asri

5

6

6

6

8.

Nurhiqmah Rustam

5

6

6

6

9.

Ilma Kirana

4

4

3

4

10.

Aljatira Mujahid

4

4

3

4

11.

Ona Baswan

3

3

3

3

 

GRADE OF THE ASSESSMENT

0 : tidak hadir

1 : hadir

2 : tidak bisa menjawab

3 : tidak bisa menjawab tapi menunjukkan semangat

4 : menjawab tapi salah semua

5 : menjawab tapi sedikit sekali benarnya

6 : menjawab beberapa benar

7 : menjawab banyak benar

8 : menjawab benar semua

9 : menjawab benar & sempurna

CARA MENYEBUT WAKTU DENGAN AT, IN DAN ON

CARA MENYEBUT WAKTU DENGAN AT, IN DAN ON

Adakah yang masih bingung dalam menggunakan At, In dan On untuk penyebutan waktu? Misal, kalau nyebut jam pakai At, In atau On ya? Terus kalau mau nyebut hari pakai yang mana ya? Gara-gara kebingungan itu, banyak kan yang akhirnya salah dalam menggunakannya.

Karenanya, itulah pentingnya kita membahas Perbedaan penggunaan At, In dan On untuk menyebutkan waktu beserta contoh-contohnya di bawah ini:

  1. At
  • Penulisan atau penyebutan jam
  1. I usually get upat 6 o’clock. (Saya biasanya bangun jam 6)
  2. I will meet you at 4.15. (Saya akan menemuimu jam 4.15)
  • Penulisan atau penyebutan libur hari besar dan weekends (Natal, Ramadan, IdulFitri, Idul Adha, Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Masehi)
  1. We all had to fast at Ramadan. (Kita semua berpuasa di bulan Ramadan.)

Note: Untuk menyatakan tentang salah satu hari libur tersebut, At diganti dengan On. Contoh: What are you doing on the last Ramadan?. (Apa yang kamulakukan di Ramadan hari terakhir?)

  1. In
  • Penulisan atau penyebutan bagian dari hari
  1. I work better in the morning. (Saya bekerja lebih baik di pagi hari)
  2. Three o’clock in the afternoon. (Jam 3 di sore hari)

Note:     Perhatikan perbedaan antara penggunaan in the night (pada malam tertentu) dan at night (setiap malam) berikut ini:

  • I had to g t up in the night. (Saya harus bangun di malam hari.)
  • I often work at night. (Saya sering bekerja di malam hari.)
  1. On
  • Penulisan atau penyebutan hari
  1. I will ring you on Tuesday. (Saya akan menghubungimu padahari Selasa.)
  2. My birthday is on March 21st. (Ulang tahunku tanggal 21 Maret)

Note:

  1. Dalam bahasa informal, On biasanya dihilangkan. Hal ini sangat umum dalam American English. Contoh: I am seeing her Sunday morning. (Aku melihatnya (pada) minggu pagi.)
  2. Penulisan hari bisa dibuat jamak/ditambah dengan huruf S (Sundays, Mondays, dst) ketika digunakan untuk menyatakan kegiatan yang diulang-ulang. Contoh: We usually go and see Grandma on Sundays. (Kami biasanya pergi dan menjenguk Nenek pada (setiap) hari Minggu.)

Jika disimpulkan, dari semua keterangan di atas, begini kira-kira cara mudah untuk mengingat perbedaan penggunaan At, In dan On:

  • At + jam, hari libur besar dan
  • In + bagian dari hari
  • On + hari.

Sekadar tambahan, kata At, Indan On tidak lazim digunakan dalam Expression of time atau ungkapan waktu sebelum kata next, last, this/that (kadang-kadang), one, any (dalam bahasa informal), each, every, some, all.

  • See you next week. (Sampai jumpa minggu depan.)
  • Are you free this morning? (Apakah kamu luang pagi ini?)
  • I didn’t feel very well that week. (Aku merasa sangat tidak sehat minggu itu.)
  • Let’s meet one day. (Mari kita bertemu suatu hari.)
  • Come any time.(Datanglah kapan pun.)
  • I am at home every morning.(Aku di rumah setiap pagi.)
  • We stayed at home all day. (Kita tidak keluar rumah sepanjang hari.)

Kata At, In dan On ini juga tidak umum digunakan sebelum yesterday, the day before yesterday, tomorrow or the day after tomorrow. Contoh: What are you doing the day after tomorrow? (Apa yang kamu lakukan besok lusa?)

Dalam bahasa informal, penggunaan jamak tanpa At, In dan On bisa digunakan untuk merujuk pada aktifitas yang diulang-ulang. Contoh: Would you rather work nights or days?. (Apakah anda lebih suka bekerja malam atau siang?

Terakhir, dalam penyebutan kata weekend, terdapat perbedaan antara British English yang memakai at the weekend, dan American English yang menggunakan on the weekend.

That’s all penjelasan beserta contoh penggunaan preposition At, In dan On dalam menunjukkan waktu. Hoped you get it! Nah, buat teman-teman yang pengen lebih memperdalam belajar Bahasa Inggrisnya lagi dan pengen merasakan keseruan belajar bahasa di lembaga kursus Kampung Inggris Pare, buruan deh ke Kampung Inggris Pare, utamanya ke Share-E Kampung Inggris biar merasakan konsep belajar bahasa Inggris dari Nol yang super sistematis. Lancar Speakinge, Bener Grammare [la reine]

[1]Source: Swan Michael. 1995. Practical English Usage. New York: Oxford University Press.

crackdetudo.com

 

Perbedaan antara Another dan Other(s)

Perbedaan antara Another dan Other(s)

 Hi readers! Pernahkah kamu merasa bingung dalam membedakan antara Another dan Other(s)? Kalau masih bingung, Selamat! Karena disini, kamu akan segera mengetahui perbedaan keduanya yang akan dijelaskan serta diberikan contohnya di paragraf berikut!

 

1.    ‘Tambahan, ekstra’

For your information, Another itu satu kata lho! Jadi, cara bacanya Another, bukan An other ya!

 

Another juga bisa diartikan sebagai ‘tambahan, ekstra’ dan biasanya digunakan atau disandingkan dengan singular countable nouns.

Contoh:

Bisakah saya pesan sepotong roti tambahan?

Could I have another piece of bread?

 

Another juga bisa digunakan sebagai pronoun atau kata ganti tanpa diakhiri noun/one jika maknanya sudah jelas atau sudah disebutkan sebelumnya.

Contoh:

Kue-kue itu sangat bagus. Bisakah saya memintanya?

Those cakes are wonderful. Could I have another (one)?

 

Sedangkan, apabila kita ingin menyebut ‘tambahan, ekstra’ dengan uncountable dan plural nouns, maka, normalnya menggunakan more buka other.


Contoh:

Apakah anda mau tambah daging lagi?

Would you like some moremeats?

 

Apakah anda mau tambah kacang lagi?

Would you like some more peas?

 

Bagaimanapun, kita bisa menggunakan another sebelum plural noun dalam expression yang menggunaka few atau number.

Contoh:

Saya tinggal selama beberapa minggu lagi.

I am staying for another few weeks.

 

Kita perlu tiga kursi lagi.

We need another three chairs.

 

2.    ‘alternatif’

(An)other juga bisa bermakna ‘(sebuah) alternatif’, ‘di samping ini/itu’.

Contoh:

Saya pikir kita harus melukisnya dengan warna lain

I think we should paint it another colour.

 

Apakah anda punya kue yang lain, atau hanya ini satu-satunya?

Have you got any other cakes, or is this the only one?

 

3.    Other dan Others

Other digunakan dengan diikuti sebuah benda.

Contoh:

Dimana foto-foto yang lain?

Where are the other photos? (NOT… the others photos?)

 

Kecuali digunakan ketika “sendiri” atau tanpa diikuti benda.

Contoh:

Aku punya satu foto. Dimana yang lainnya?

I’ve got lot of photos. Where are the others?

 

Ini terlalu kecil. Apakah anda punya yang lainnya?

These are too small. Have you got any others?

 

Biasanya, other(s) hanya digunakan “sendirian” jika merujuk pada sebuah benda yang sudah disebutkan sebelumnya. Kecuali jika penggunaan (the) others diartikan sebagai (the) other people  atau orang lain.

Contoh:

Dia tidak pernah memikirkan orang lain

He never thinks of others

 

Jay sudah sampai, saya harus memberitahu yang lain.

Jay’s arrived, I must tell the others.

(BUT NOT – He never listens to another)

 

4.    Tidak bisa bermakna ‘berbeda’

Other tidak digunakan sebagai adjective yang bermakna ‘berbeda’

Contoh:

Saya lebih suka warna yang benar-benar berbeda.

I’d prefer a completely different colour. (NOT… other colour.)

 

Itu akan mencetak lebih baik di kertas yang berbeda.

it would print better on different paper. (NOT… other paper.)

 

Kamu terlihat berbeda dengan jenggot itu.

You look different with a beard. (NOT You look other…)

 

Itulah penjelasan mengenai perbedaan dalam penggunaan another dan other(s). Untuk memudahkan kamu belajar bahasa Inggris dari Nol dengan materi yang Sistematis, bisa banget nih daftar di SHARE-E KAMPUNG INGGRIS PARE.

 

Source: Swan Michael. 1995. Practical English Usage. New York: Oxford University Press. [NRL]

Perbedaan antara Same with vs Same as

Perbedaan antara Same with vs Same as

Hi readers! Banyak orang ketika menyebutkan kata “sama dengan” itu selalu menggunakan Same with. Apakah itu benar? Yuk kita bahas di tulisan kali ini yaitu macam-macam penggunaan kata Same dengan lebih tepat.


1.      Same As

Kata ini biasanya digunakan di penulisan formal.

 

Contoh penggunaan Same as:

 

Jenny is not same as me

Jenny tidak sama denganku

 

They are same as us

Mereka sama dengan kita

 

Your job is same as my job

Pekerjaanmu sama dengan pekerjaanku

 

2.      Same With

Nah untuk Same with ini, secara harfiah mempunyai makna yang sama seperti Same as. Namun, dalam penggunaannya, Same with bisa diaplikasikan dalam situasi non-formal  atau percakapan sehari-hari.

 

Contoh:

Abell: “Hi Bonny! You look cool today!

Abell: “Hi Bonny! Kamu terlihat keren hari ini!”

 

Bonny: “Yeah! It’s because my hat is same with the actor in the movie.”

Bonny: “Yeah! Karena pakai topiku serupa dengan aktor di film itu”

 

3.      The Same

Normalnya, kita menggunakan These belum Same. Ada pun The Same yang memiliki arti “sama” atau “serupa”. Berikut contoh penggunaan The same:

 

1.)   Your shirt and my shirt are the same

Kaosmu dan kaosku sama

 

2.)   You and I have the samejob

Aku dan kamu mempunyai pekerjaan yang serupa

0ll BBC

3.)   Their bags are the same

Tas-tas mereka sama

 

Ketiga kata di atas digunakan untuk membandingkan minimal dua hal yang memiliki kesamaan atau kemiripan yang sama persis. Begitulah penjelasan mengenai Same as, Same with, dan The same.

 

Nah! Kalau teman-teman mau merasakan serunya belajar bahasa Inggris dari Nol dengan materi yang sistematis, di Share-E Kampung Inggris Pare tempatnya! [NRL]

ENGLISH and ARABIC CAMP KEMBALI KE TRAWAS

ENGLISH and ARABIC CAMP KEMBALI KE TRAWAS

Sabtu, 5 Agustus  2023, Tim Share-E kembali menerima undangan untuk mengisi English Camp di Sekolah Anak Tangguh(SAT) El Liwa, Trawas.Jika sebelumnya kunjungan program English Camp ini hanya fokus untuk belajar bahasa Inggris, kunjungan kedua pada program kali ini terdapat sedikit perubahan bahkan tambahan. Banyak hal yang membedakan antara program pertama dan kedua ini. Pasalnya, di periode ini, siswa yang berjumlah 60 orang dibagi menjadi dua tim. Tim lama yang pernah mengikuti English Camp dinamakan Starzation, sementara tim baru dinamakan Miracleation.

 

 Di hari pertama, dengan komando dari ustadzah Iswandari dan ustadzah Balqis, para santri putri diarahkan untuk berkumpul di Aula. Seperti biasa, Welcome Speech dilaksanakan sebagai agenda pembuka sebuah program. Dalam acara ini, para pelajar Al-Quran itu mendapat arahan mengenai jadwal dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama kurang lebih satu minggu. Tak hanya materi bahasa inggris saja yang dipelajari, melainkan bahasa arab juga.

Siswa yang berjumlah 2 tim itu tidak hanya ditantang belajar Grammar atau kelas materi penyusunan tata bahasa inggris, Speaking atau kelas untuk meningkatkan skill berbicara bahasa inggris, Writing atau kelas praktek aplikasi Grammar, dan Listening, tetapi juga ditantang untuk belajar Jumlah Ismiyah dan Jumlah Fi’liyah. tentu ini sangat berbeda dengan program sebelumnya yang hanya fokus belajar bahasa inggris.

 

Di kelas pagi pertama, dilaksanakanlah materi Dictation for Vocabulary, dimana pelajar dari Trawas itu harus menulis dengan tepat apa yang didiktekan oleh tutor mereka. Kelas dengan suasana bangun tidur di pagi hari itu memberikan pengalaman yang menggelitik di kelas diktetersebut. Cara pelajar putri tersebut merespon dengan “Haaah?” yang sepaket dengan ekspresi bingung ketika tidak menangkap kalimat yang diucapkan, berhasil membuat kelas menjadi lebih hangat dan hidup. Sama halnya ketika kelas Listening diadakan. Dengan cuplikan adegan dari film Harry Potter sebagai medianya, mereka harus mengisi ruang kosong dari kalimat dalam teks yang sudah dibagikan. Aksen British khas film Harry Potter berhasil membuat murid-murid tersebut kesal dan kerepotan karena sulit untuk memahami apa yang diucapkan.

 

Kelas pagi juga biasa dilakukan secara outdoor. Beberapa kali rombongan santri putri menuju tempat belajar outdoor, seperti samping jalanan pada halaman Rustic Café, lapangan desa Trawas, dan Puncak jalan area SAT El Liwa. Udara yang sejuk serta pemandangan yang cantik membuat semangat siswa semakin bertambah.

Hari-hari berikutnya, mereka mengikuti kegiatan kelas yang padat. Dimulai dari materi bahasa Inggris Grammar, Writing, dan Speaking. Juga materi bahasa Arab seperti Jumlah Ismiyah dan Jumlah Fi’liyah. Di kelas tersebut pula, para siswa mendapat “reward” berupa “kenaikan derajat” alias diharuskan berdiri jika para siswa tidak dapat menjawab soal yang diberikan. Hal ini tentu membuat siswa dan suasana kelas semakin tegang tapi tetap seru. Ditambah lagi dengan sajian video lucu dan menghibur yang ditujukan untuk belajar yang menambah kehebohan di dalam kelas.

 

Di kelas Speaking, pelajar yang bersekolah di tempat sejuk itu dipersiapkan untuk menghadapi ujian akhir berupa Public Speaking. Karena mereka mempelajari dua bahasa di program kali ini, maka, dibuatlah perbedaan antara siswa lama dan siswa baru. Rombongan siswa lama atau yang dikenal sebagai Starzation mendapat bagian pidato bahasa Arab dan rombongan siswa baru atau yang dikenal sebagai Miracleation mendapat bagian pidato bahasa Inggris.

 

Selama kurang lebih 3 hari waktu yang diberikan untuk menghafal teks, para siswa dipandu oleh tutornya masih-masing. Pidato bahasa Arab dibimbing oleh Mr. Gud dan pidato bahasa Inggris dibimbing oleh Ms. Nova. Tak ketinggalan agenda penunjang setiap jelang Final Public Speaking, yakni Public Speaking Art yang diisi oleh tutor laki-laki berkacamata itu, guna menyuntikkan semangat para santri agar lebih berkobar, percaya diri, dan menyampaikan pidato dengan apik. Seperti kutipan dari Mr. Gud ketika mengisi agenda Public Speaking Art ini, “Orang-orang hebat dalam sejarah pasti pakar bahasa dan jago public speakingnya, maka itulah yang juga harus dimiliki para generasi muda saat ini”.

 

Tibalah di puncak agenda, yakni Final Public Speaking. Agenda akhir dilaksanakan di salah satu wisata populer di Trawas, Mojokerto, yakni Dlundung waterfall. Para pemudi El Liwa tersebut ditantang untuk menuntaskan kegiatan akhir ini di depan khalayak. Meski hanya mempunyai kesempatan tiga hari untuk menghafal teks dan mempersiapkannya, tapi para siswa menampilkan dan memberikan yang terbaik dari hasil latihan mereka. Panas semakin terik dan bertambahnya pengunjung yang berlalu-lalang, tidak serta merta menghentikan semangat mereka untuk menunaikan ujian Public Speaking ini. Diusia yang masih remaja, mereka mampu membuktikan bahwa Starzation dan Miracleation mampu menaklukan hal-hal yang mungkin sebelumnya mustahil bagi mereka. Salah satunya, Public Speaking.

 

Selesai agenda tersebut, para pelajar berbusana hitam dan kerudung putih itu diarahkan untuk berisitrahat sejenak kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Speaking Show, yakni Muhadatsah yang dipandu oleh Ms. Iim dan Conversation yang dipandu oleh Ms. Nova. Kegiatan ini bertujuan agar siswa mempunyai pengalaman bagaimana berdialog dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. Beberapa hal seperti ekspresi, intonasi dan pelafalan pun masuk ke dalam poin-poin penilaian.

Sebagai penutup, Inspiring Farewell menjadi agenda terakhir yang dilaksanakan oleh tim share-E dan SAT El Liwa. Acara ini diisi oleh perwakilan dari Starzation, yakni sister Rara dan perwakilan dari Miracleation yakni sister Sausan. Ustadzah Linda, selaku pengasuh SAT El Liwa, dan Ms. Iim, selaku perwakilan dari tim Share-E, pun berpartisipasi dalam mengisi acara ini. Acara berisi kalimat dan ungkapan penuh makna. Karena kalimat yang baik, dapat menyusup dalam hati. Jika mata hanya mampu mengawasi dalam hitungan jam dan jarak kasat, maka tuturkata yang bijak akan mengawasnya sepanjang hayat.

Kemudian, program ditutup dengan penyerahan hadiah dan sertifikat belajar sebagai tanda atas partisipasinya para santri putri dalam mengikuti program English and Arabic Camp ini. Dilanjutkan dengan bersalam-salaman dan berpelukan dengan Ms. Iim serta Ms. Nova sebagai perwakilan dari tim share-E dan para siswa yang dibumbui dengan tangis perpisahan mereka. [NRL]

ENGLISH CAMP BERSAMA VILLA QURAN MADINA

ENGLISH CAMP BERSAMA VILLA QURAN MADINA

Selasa, 1 Juli 2023, Sebuah mini bus dengan siswi yang berjumlah 17 orang itu tiba diKampung Inggris Pare, tepatnya di halaman Share-E camp. Tim Share-E dan para ustadzah yang sudah sampai terlebih dahulu pun menyambut kedatangan rombongan santri putri dari Tangerang tersebut. Mereka langsung diarahkan untuk bersih diri, sarapan, dan istirahat pasca perjalanan.

 

 Di hari pertama, dengan arahan Ms. Nova, juga tiga pendamping dari pesantren tersebut, Ustadzah Aisyah, Ustadzah Tuti, dan Ustadzah Arini, para santri putri berkumpul di aula mini asrama Share-E untuk melaksanakan Welcome Speech. Agenda dilaksanakan sebagai kegiatan pembuka program yang akan berlangsung selama satu bulan. Tidak hanya dikenalkan lebih akrab tentang Share-E, yang merupakan kursusan Spesialis Ngajar English dari Nol dan Sistematis, juga tentang sejarah Kampung Inggris Pare. Para siswa juga menerima banyak motivasi di forum tersebut yang disampaikan oleh Mr. Gud, Ustadz Hasbi, dan Ustadz Furqon. Itu dilanjut dengan Pre-test Speaking dan Grammar yang ditujukan agar siswa dapat mengetahui kemampuan mereka dan tutor lebih memahami metode yang lebih efektif dalam mengarahkan para siswa tersebut.

 

Rangkaian kegiatan pun berlanjut. Program akan berjalan selama satu bulan dengan jadwal yang padat, yakni lima kali pertemuan sehari dan rangkaian-rangkaian kegiatan outdoor class (kegiatan di luar kelas) bersama para tutor Share-E. Mereka sangat antusias mengikuti rangkaian pembelajaran yang begitu dinamis dari para tutor, mulai dari Applicative Grammar yang mengajarkan cara mudah belajar Grammar, Speaking Therapy yang membuat para siswa semakin percaya diri ketika harus berpidato dengan bahasa Inggris, Translation Art yang menguji kemampuan para siswa dalam menggunakan Grammar mereka dalam tulisan dan Conversation Booster yang memantapkan kelancaran siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

Adapun pembekalan Public Speaking Art bersama Mr. Gud untuk memberikan tips and tricks menguasai kemampuan pidato di depan umum. Serta program eksklusif berupa Future Sharing, yakni pembekalan kepribadian Islami yang dibutuhkan para santriwati untuk menjadi pemimpin umat di masa depan. Tema lain seperti Tips Lancar Speaking English juga mereka dapati dari Mr. Idris, sang master Speaking, di pembekalan ini.

Kelas pagi pertama mereka diawali dengan Conversation Booster. Kelas yang dilaksanakan di lapangan desa Tulungrejo yang terletak tidak jauh dari asrama. Para pelajar dari kota industri tersebut dilatih untuk aktif dalam paraktek speaking english bersama partner yang telah diatur oleh tutor manis mereka. Para siswa dengan jarak usia yang berbeda-beda itu juga mendapat kelas Expression dan Vocabulary Booster setiap pagi. Ketiga materi kelas ini dilakukan secara bergantian setiap hari sesuai dengan jadwalnya. Suasana lapangan pagi yang sejuk dengan suguhan pemandangan dari Sunrise pun selalu berhasil menambah semangat para siswa dalam belajar.

 

Hari-hari selanjutnya, santri putri mengikuti kegiatan kelas yang padat. Dimulai dari Applicative Grammar, Speaking Therapy dan Translation Art. Di kelas-kelas tersebut, para pelajar diajarkan untuk menjadi siswa yang aktif dan percaya diri. Mereka juga mendapat “penghormatan” berupa “kenaikan derajat” alias diharuskan berdiri jika para siswa tidak dapat menjawab soal yang diberikan oleh tutornya yang cantik. Hal tersebut seringkali membuat Scintillate, sebutan bagi rombongan pelajar dari kota benteng itu, merasa gugup tapi tetap heboh. Pembelajaran kelas reguler tidak hanya dilaksanakan indoor saja, tetapi outdoor juga. Seperti di kedai kopi serta di tempat wisata kebun buah dan taman bunga dengan beberapa pendopo untuk belajar yang tersedia.

Ada pun kelas malam camp yang dilaksanakan setelah dinner. Kelas dengan materi Dictation itu berlangsung dengan heboh. Seringkali mereka berkata “hah?” atau “loh loh miss, pelan-pelan” yang sepaket dengan ekspresi lucu jika mereka rasa tidak yakin dengan apa yang mereka dengar. Kejadian ini sama dengan ketika kelas Listening diadakan. Dengan wise words atau kalimat mutiara sebagai bahan dikte dan setelah dijelaskan maksud dari kalimat tersebut oleh sang tutor, diharapkan para siswa dapat mengambil hikmah serta terinspirasi dari kalimat-kalimat yang diberikan. Beberapa contoh wise words yang diberikan yakni, Time is responsibillity (Waktu adalah tanggung jawab), Take the risk or lose the chance (Ambil resikonya atau kehilangan kesempatan), dan Do something today that your future will thank you for (Lakukan sesuatu yang mana, masa depanmu akan berterima kasih kepadamu).

 

Karena mereka mengikuti program camp selama satu bulan, maka di minggu kedua, rombongan santri tersebut sudah terikat dengan program English Area. Di mana mereka harus berbahasa Inggris dalam percapakan sehari-hari di area yang sudah disepakati bersama. Jika ditemukan seseorang berbahasa Indonesia meski tidak sengaja, maka akan diberikan hukuman. Hukuman berupa menerjemahkan kata yang diucapkan ke bahasa Inggris dengan 20x pengulangan menggunakan megaphone. Beberapa santri juga berkesempatan mendapat hukuman dengan membaca teks bahasa inggris beberapa lembar. Pelaksanaan hukuman dilakukan di depan camp pada sore hari dengan banyaknya orang yang berlalu-lalang di sana.

 

Tinggal bersama di camp dengan waktu yang cukup lama, membuat program ini diwarnai dengan hal-hal yang unik. Seperti di hari pertama menyewa sepeda tetapi sudah banyak yang pedal sepedanya lepas sebab terlalu semangat bersepeda, dipanggil bapak pemanen tebu ketika sedang bersepeda dan diberikan beberapa batang tebu, hampir menabrak pengendara sepeda motor dan sepeda lainnya ketika bersepeda, menyusuri persawahan dan ditawari bawang merah oleh petani, bersepeda keliling Pare dan bertemu dengan karnaval adik-adik dari PAUD, bermain di playground Taman Kilisuci dan ditertawakan oleh adik-adik TK yang sedang belajar tidak jauh dari tempat bermain, serta naik kereta kelinci bersama.

 

Di penghujung agenda, yaitu Final Public Speaking di Landmark Kampung Inggris Pare bertulisan Kampung Inggris berwarna merah dilangsungkan. Para pemudi Villa Quran Madina tersebut ditantang untuk menunaikan kegiatan akhir ini di depan khalayak. Sekitar satu minggu mereka berlatih berpidato bahasa Inggris yang baik, kontrol diri, pelafalan, kelantangan suara dan bahasa tubuh yang menjadi poin-poin dalam penilaian. Meski tidak sedikit drama yang terjadi di awal latihan, hari itu, santri putri tersebut menyampaikan pidatonya dengan baik dan cantik. Mereka telah menaklukan dan membuktikan hal-hal yang mungkin mustahil mereka lakukan sebelumnya.

Selesai final agenda, santri dengan ciri khas jaket berwarna biru dan krem itu menonton bersama dengan sang tutor. Film animasi berjudul The Sea Beast yang bercerita tentang petualangan pemburu monster laut yang ingin menyelamatkan para penduduk pulau, berhasil membuat suasana berubah dengan cepat. Tawa, perasaan tegang, kesal dan bahagia meramaikan ruang tengah camp di malam hari.

 

Di hari berikutnya, sebagai penutup agenda, Inspiring Farewell dilaksanakan di salah satu tempat wisata Pare, yakni Lembah Krepyak. Acara yang berisi kalimat penuh hikmah dan pembangkit semangat itu diisi oleh beberapa perwakilan dari Villa Quran Madina, yakni ustadzah Aisyah dan sister Vina, serta perwakilan dari Tim Share-E, yakni Mr. Gud dan Ms. Iim. Diharapkan, agenda ini menjadi media penyulut semangat dan tekad dalam menggapai mimpi serta berdakwah. Sebab, salah seorang guru pernah berkata “Pengawasan seorang guru terhadap murid bukan pada mata dan jasadnya. Melainkan dengan tutur kata hikmahnya. Karena mata, hanya akan mampu mengawasi dalam hitungan jam. Namun, tutur kata yang bijak akan mengawasnya sepanjang hayat.”

Terakhir, sebelum kepulangan santri Villa Quran Madina ke Tangerang, mereka bersalam-salaman dan berpamitan dengan Ms. Iim dan Ms. Nova sebagai perwakilan dari tim Share-E serta kepada para ustadzah yang lebih akhir pulang. Perpisahan yang berat tersebut diwarnai dengan tangis, tawa yang getir, dan pelukan sampai jumpa. [NRL]

RALISPIQTER KE KAMPUNG INGGRIS PARE

RALISPIQTER KE KAMPUNG INGGRIS PARE

Rabu, 17 Mei 2023, sebuah bus dari Serang tiba di penginapan Al Fil, Kampung Inggris Pare. Rombongan dari Serang tersebut berjumlah 32 orang, 13 siswi dan19 siswa. Pelajar yang identik berseragam ungu tersebut akan menaklukan agenda Leadership Management Training yang padat selama seminggu di Pare bersama Share-E. Setelah penyambutan kedatangan dari tim Share-E, mereka diarahkan untuk bersih diri dan sarapan, dilanjutkan dengan agenda pertama yaitu Welcome Speech bersama Mr. Gud.

Agenda yang dilaksanakan bersama founder Share-E tersebut diisi dengan memperkenalkan Share-E, menceritakan sejarah Kampung Inggris Pare, memberikan motivasi serta tujuan di kampung Inggris. Untuk menunjang pembelajaran para siswa, share-E memberikan modul belajardan string bag untuk memudahkan belajar. Agenda berlanjut di sore hariyak nirombongan diberikan Pre-Test Grammar bersama tutornya masing-masing. Kemudian di malamhari, Pre-Test Speaking seperti perkenalan dan pembacaan teks dalam bahasa inggris dipandu oleh Mr. Idris di kelas siswa, serta kelas siswi di pandu oleh Ms. Nova. Menariknya, jika sekolah-sekolah pada umumnya para siswa merasa tegang bahkan menangis ketika ditunjuk untuk berbicara di depan menggunakan bahasa inggris. Angkatan bernama Ralispiqter ini justru merasa terpacu dan tertantang dengan adanya tes pembuka ini. Dengan ini, para tutor dapat menjadikan hasilnya sebagai tolok ukur perkembangan para siswa.

Rangkaian pembelajaran yang akan siswa pelajari pun beragam seperti Applicative Grammar yang mengajarkan cara mudah belajar Grammar, Translation Art yang menguji kemampuan para siswa dalam menggunakan Grammar mereka, Speaking Therapy yang mengajarkan berbicara dan melafalkan dengan baik dan benar, serta Expression dan Vocabulary Booster yang memaksa siswa menghafal banyak sekali ungkapan-ungkapan serta kosa kata dalam percakapan bahasa inggris diberikan sebanyak 5x dalam sehari kepada para siswa secara dinamis selama 7 hari.

 

Di pagi hari pertama, para pelajar dari kota Madani tersebut diajak bersepeda untuk melaksanakan Expression dan Vocabulary Booster Class. Kelas dengan konsep outdoor class ini biasa dilaksanakan di beberapa tempat yang familiar di Pare, seperti Lapangan Tulungrejo, Stadion Chandabirawa, Taman Kilisuci dan pelataran Masjid Agung An-Nur Pare. Suasana yang santai membuat para siswa semangat ketika menghafal. Selesai outdoor class, mereka kembali ke penginapan untuk sarapan dan persiapan kelas selanjutnya.

Pukul delapan pagi kelas Applicative Grammar dimulai. Di sini, para siswa dari sekolah berslogan Sekolah Calon Pemimpin ini diajarkan bagaimana menyusun kalimat dalam bahasa inggris sesuai dengan tatabahasa inggris. Materi yang disampaikan pun telah diformulasikan secara sistematis, sehingga memudahkan para siswa dalam memahaminya. Suasana kelas yang santai pun mendukung para siswa supaya tidak gugup atau tegang selama kelas berlangsung.

 

Selanjutnya adalah kelas Speaking. Pada program LMT 4, kelas Speaking berlangsung dua kali dalam satuhari, yakni di pagi dan malam hari. Pada awal-awal kelas pagi, mereka diberikan materi berupa Tongue Twister atau membaca kalimat dengan cepat dan tepat, Pronunciation atau pelafalan, serta Accent dalam bahasa inggris. Barulah kemudian para pelajar dipandu untuk menghafal teks dan persiapan Public Speaking di kelas malamnya.

 

Kelas berlanjut di sore hari, yakni Translation Art Class. Teman-teman dari Insantama Serang ini pun ditantang untuk menerjemahkan kalimat bahasa indonesia kebahasa inggris dengan benar. Bagi mereka, kelas ini adalah kelas yang santai tapi menegangkan. Karena, merekaakan ditunjuk oleh Tutor, sebutan untuk seorang Guru di Kampung Inggris Pare, untuk menjawab soal yang diberikan. Jika salah, mereka akan diminta untuk berdiri sampai mereka menjawab dengan benar.

Di hari keempat, rombongan Insantama dan Share-E bersepeda bersama menuju tempat FKB atau Forum Kampung Bahasa. Pertemuan dengan FKB ini diisi oleh bu Sri Indah Wahyuni, wakil ketua FKB, atau biasa dikenal dengan Mam Indah. Salah satu tujuan pelaksanaan agenda tersebut yakni pemberian asupan berupa berbagi kisah dan motivasi kepada para siswa. Mereka juga diberikan kesempatan untuk bertanya kepada ibu dua anak tersebut. Selain mendapat pengalaman untuk berbicara di depan khalayak, para siswa juga mendapat berbagai tips dalam belajar dan Public Speaking,hingga membuat mereka lebih semangat dan bersungguh-sungguh dalam belajar.

Sampailah di hari terkahir pembelajaran. Di hari keenam ini, para siswa dan siswi dijadwalkan untuk melaksanakan Public Speaking di Asterdam, Final Test Grammar dan berbelanja cindera mata KampungInggris. Karena para pelajar putra yang melaksanakan Final Test Grammar, maka Public Speaking di Asterdam di awali oleh rombongan pelajar putri. Bersama kelompok masing-masing yang telah dibagikan di hari sebelumnya, mereka harus berpidato di hadapan khalayak menggunakan pengeras suara. Di landmark Kampung Inggris Pare berwarna merah tersebut, tantangan pun berhasil ditaklukan. Meskipun pada awalnya mereka merasa gugup dan takut dikarenakan tidak sedikit orang-orang berlalu-lalang dan banyak perhatian mereka yang teralihkan. Namun, mereka dapat menyelesaikannya dengan baik.

Selesai sesi foto pasca berpidato, rombongan pelajar putri langsung di pandu oleh tutor yang menyukai warna hitam tersebut menuju ketempat pusat belanja Kampung Inggris untuk meneruskan jadwal para pelajar putra. Kemudian, dilanjutkan dengan pelaksanaan Final Test Grammar putri.

 

Malam harinya, rombongan dariJawa Barat tersebut bersiap-siap untuk menuju Bromo. Persiapan berupa briefing bersama para siswa pun dilaksanakan  supaya agenda dapat berjalan lancar. Pukul 2.30 dinihari, rombongan tiba di desa Tosari, tempat parkir dan persiapan mobil Jeep sebelum menuju wilayah pegunungan di Bromo. Tempat tujuan pertama yakni Penanjakan, salah satu tempat untuk menanti dan menikmati indahnya matahari terbit. Saat itu, Bromo ada pada masa musim kemarau, sehingga udara menjadi lebih dingin dari biasanya. Namun, demi membayar rasa penasaran dan semangat dalam menantikan cantiknya matahari terbit, antusiasme mereka untuk berdiri di puncak penanjakan yang sangat dingin yang saat itu tidak hanya ramai oleh wisatawan lokal, tetapi juga ramai oleh wisatawan asing. Beberapa datang dari China, Korea, Belanda dan Perancis. Karenanya, di penanjakan ramai juga oleh percakapan-percakapan berbahasa asing dari mereka. Bahkan, beberapa siswa diajak berkomunikasi untuk saling memotret bersama pemandangan yang cantik. Setelah udara mulai menghangat, perjalanan berlanjut menuju hamparan sabana dan bukit Teletubbies untuk sarapan bersama. Pagi itu, perut dan mata para siswa begitu dimanjakan. Hangatnya kuah bakso dan hijaunya hamparan sabana di bukit Teletubbies adalah kombinasi yang tidak mudah didapatkan dan dilupakan. Selesai pengisian amunisi pada tubuh, para siswa diarahkan menuju kaki bukit Teletubbies untuk melaksanakan Final Public Speaking. Agenda berjalan hampir sama seperti Public Speaking di Asterdam. Namun, disini tantangan bertambah karena mereka melihat dan menarik lebih banyak dan beragam atensi pengunjung yang datang dari berbagai kota dan negara tersebut. Agenda ditutup dengan melaksanakan Free Speech atau berpidato bersama secara serempak.

Perjalanan dilanjutkan menuju kota Batu, Malang. Di sini, rombongan dipandu untuk berbelanja oleh-oleh berupa makanan dan cinderamata khas Jawa Timur. Selesai berbelanja, kemudian para siswa menuju ruang makan yang terletak di lantai 2 gedung pusat belanja untuk makan malam. Kemudian, perjalanan berlanjut hingga tiba di Kampung Inggris Pare pada pukul 7.30 malam.

 

Keesokan harinya, tibalah di penghujung agenda. Rombongan diarahkan berkumpul di lantai 2 lobby untuk melaksanakan Inspiring Farewell. Tidak seperti farewell pada umumnya, dalam agenda terakhir program LMT 4 Insantama Serang dengan Share-E tersebut penuh akan motivasi. Mengingat kilas balik pada saat pertama kali sampai di Kampung Inggris Pare sampai perpisahan, berbagi kisah serta kalimat-kalimat yang menginspirasipun ditebarkan dari perwakilan siswa, oleh para guru dan tutor. Salah satunya quote yang diberikan oleh Ms. Nova, salahseorang tutor lucu berkacamata dan berkerudung hitam, berupa: “If you try but fail, congratulations. Because most people don’t even try” (Jika kamu mencoba tetapi gagal, selamat. Karena kebanyakan orang bahkan tidak mencoba).

Agenda ditutup dengan bersalaman bersama para guru dan tutor. Dan agenda tersebut pun tak dapat dihindarkan dengan derai air mata dan dekap perpisahan. [NRL]

KUNJUNGAN SHARE-E MENUJU SAT EL-LIWA

KUNJUNGAN SHARE-E MENUJU SAT EL-LIWA

Rabu, 8 Mei 2023. Tim Share-E yang terdiri dari Mr. Gud dan Ms. Nova menerima undangan untuk mengisi program English Camp di SIT El Liwa, Trawas. Keduanya berangkat dari Stasiun Papar dengan kereta api Rapi Dhoho selama kurang lebih satu setengah jam menuju Stasiun Mojokerto dan dilanjut dengan menaiki mobil bersama dengan Ustadz Arif dan Ustadzah Risdah, owner El Liwa, menuju tempat diadakannya program bahasa Inggris ini.

 

Program yang dirancang dengan goal Mengaktifkan English Area ini diawali dengan Welcome Speech yang dipandu oleh Mr. Gud, founder Share-E. Beliau tidak hanya menyampaikan tujuan, motivasi serta agenda belajar bahasa Inggris, tapi juga memberikan pretest Grammar. Tes pembuka ini kemudian dilanjutkan dengan tes Speaking seperti perkenalan serta pembacaan teks dalam bahasa Inggris yang dipandu oleh Ms. Nova, tutor senior Share-E untuk tiga puluh siswi yang menjadi peserta agenda tersebut. Meski agenda ini sempat diwarnai tangis dari beberapa siswa yang belum familiar dengan bahasa Inggris, acara tetap berjalan cukup lancar dan melaluinya, para tutor bisamengukur kemampuan para pelajar itu sebagai tolok ukur pertama dalam melanjutkan program sepekan ke depan.

Selama seminggu di Trawas, tim Share-E bergantian mengisi lima program bahasa Inggris setiap harinya. Setiap usai Subuh, para siswa diharuskan berdialog, bercerita menggunakan bahasa Inggris dan bagaimana pengucapan yang baik dan benar, serta dilatih untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri untuk Public Speaking. Karena kelas pagi adalah outdoor class, bersama tutor cantik ini, para siswa dari Sekolah Islam Tangguh tersebut diajak untuk belajar di tempat-tempat terbuka seperti persawahan yang terletak di ujung jalan lokasi El Liwa sampai pelataran café untuk mengikuti kelas Speaking. Pada saat selesai belajar di pelataran kedai kopi, beberapa siswa berpapasan dengan dua ekor sapi yang sedang diarahkan oleh seorang petani untuk membajak sawah. Karena searah dengan mereka, sapi-sapi tersebut seolah sedang mengejar para pelajar putri itu. Meski napas menjadi sulit diatur karena harus berlari di jalanan yang menanjak, tetapi mereka sangat menikmati dan bahagia pasca kejadian tersebut.

Rangkaian pembelajaran lainnya seperti Applicative Grammar yang mengajarkan cara mudah belajar Grammar, Translation Art yang menguji kemampuan para siswa dalam menggunakan Grammar mereka, serta Expression Booster yang memaksa siswa menghafal banyak sekali ungkapan-ungkapan dalam percakapan bahasa inggris diberikan 5x dalam sehari kepada para pelajar putri tersebut secara dinamis selama 6 hari. Para siswa juga diharuskan mengikuti peraturan English Area, dimana mereka harus berkomunikasi menggunakan bahasa inggris setiap hari di seluruh area El-Liwa. Meski banyak hal yang terjadi ketika English Area berlangsung, seperti para santri yang mendadak diam ketika sang tutor hanya berniat melewati mereka, santri yang mulai menggunakan gerak tangan untuk menunjang kalimatnya dalam bahasa inggris, santri yang tiba-tiba ahli dalam memahami meski baru saling menatap mata satu sama lain dsb. Namun, mereka tidak pantang menyerah untuk menghidupkan English Area bersama-sama.

Kemudian, di jam delapan dan jam setengah empat sore, para siswa akan belajar Grammar dan Translation Art bersama Mr. Gud. Di kelas ini, para siswi belajar bagaimana menyusun kalimat dengan tata bahasa inggris yang baik dan benar tentu disampaikan secara sistematis sesuai dengan slogan dari Share-E, yakni Spesialis Ngajar English dari Nol dan Sistematis. Kemudian, di kelas Translation Art yang diadakan pukul setengah empat sore, masih dengan founder Share-E, Mr. Gud, para siswa ditantang untuk mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari di kelas Grammar. Suasana kelas pun sering diselingi tawa dengan adanya Kenaikan Derajat ­alias siswa harus berdiri jika jawaban yang diberikan salah yang menambah semangat belajar siswa. Di jam sebelas siang, para siswa akan belajar Speaking bersama Ms. Nova. Di kelas ini, siswa ditantang untuk belajar pelafalan, ­Tongue Twister atau senam lidah dengan praktik membaca cepat kalimat yang sudah ditentukan­dan Public Speaking. Malam harinya, para siswa diharuskan menghafal teks pidato pada modul yang telah dibagikan. Bersama Ms. Nova, kelas yang diisi oleh para siswi tersebut dibimbing untuk belajar berpidato bahasa inggris.

Di hari kelima pagi, dilangsungkan agenda Public Speaking Art. Agenda yang akan diisi oleh laki-laki berkacamata tersebut berupa pemberian motivasi serta tips Public Speaking dengan baik. Para santri putri tersebut juga diberikan sebuah hadiah dari Share-E berupa dibuatkannya logo untuk dijadikan lambang nama angkatannya, Starzation.

Puncak pembelajaran dari agenda ini adalah perjalanan menuju ke Taman Ghanjaran yang itu bukan dalam rangka berwisata semata, tapi juga untuk ujian Public Speaking terakhir mereka. Melihat bagaimana mereka berpidato di tempat umum sangat luar biasa. Meski dalam prosesnya tidak sedikit yang menangis dan takut karena merasa tidak mampu menaklukannya, tapi pada akhirnya para siswa dari sekolah anak tangguh tersebut berhasil menyuguhkan penampilan yang baik.

Sebagai penutup rangkaian pembelajaran di El-Liwa, Share-E menggelar acara Inspiring Farewell dan pemberian penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas keaktifan dan usaha mereka selama belajar bersama Share-E. Upaya yang dikerahkan untuk mengaktifkan English Area, antusiasme dan semangat para siswa selama belajar,dari yang awalnya merasa takut dan malu ketika berbicara bahasa inggris dan maju kedepan tunai mereka taklukan.Tangis haru pun mewarnai agenda terakhir tersebut, mengingat hampir satu minggu para siswa dan tim Share-E belajar bersama di program ini. Kalimat perpisahan pun mereka ungkapkan. Salah satunya “Sir, buka cabang kursus di Trawas” yang dibarengi derai air mata. Mereka benar-benar menikmati program dan pembelajaran yang disuguhkan oleh Share-E.

Setelah momen perpisahan yang cukup panjang, tim Share-E pun kembali melakukan perjalanannya untuk pulang menuju Kampung Inggris Pare. [NRL]