Rabu, 17 Mei 2023, sebuah bus dari Serang tiba di penginapan Al Fil, Kampung Inggris Pare. Rombongan dari Serang tersebut berjumlah 32 orang, 13 siswi dan19 siswa. Pelajar yang identik berseragam ungu tersebut akan menaklukan agenda Leadership Management Training yang padat selama seminggu di Pare bersama Share-E. Setelah penyambutan kedatangan dari tim Share-E, mereka diarahkan untuk bersih diri dan sarapan, dilanjutkan dengan agenda pertama yaitu Welcome Speech bersama Mr. Gud.

Agenda yang dilaksanakan bersama founder Share-E tersebut diisi dengan memperkenalkan Share-E, menceritakan sejarah Kampung Inggris Pare, memberikan motivasi serta tujuan di kampung Inggris. Untuk menunjang pembelajaran para siswa, share-E memberikan modul belajardan string bag untuk memudahkan belajar. Agenda berlanjut di sore hariyak nirombongan diberikan Pre-Test Grammar bersama tutornya masing-masing. Kemudian di malamhari, Pre-Test Speaking seperti perkenalan dan pembacaan teks dalam bahasa inggris dipandu oleh Mr. Idris di kelas siswa, serta kelas siswi di pandu oleh Ms. Nova. Menariknya, jika sekolah-sekolah pada umumnya para siswa merasa tegang bahkan menangis ketika ditunjuk untuk berbicara di depan menggunakan bahasa inggris. Angkatan bernama Ralispiqter ini justru merasa terpacu dan tertantang dengan adanya tes pembuka ini. Dengan ini, para tutor dapat menjadikan hasilnya sebagai tolok ukur perkembangan para siswa.

Rangkaian pembelajaran yang akan siswa pelajari pun beragam seperti Applicative Grammar yang mengajarkan cara mudah belajar Grammar, Translation Art yang menguji kemampuan para siswa dalam menggunakan Grammar mereka, Speaking Therapy yang mengajarkan berbicara dan melafalkan dengan baik dan benar, serta Expression dan Vocabulary Booster yang memaksa siswa menghafal banyak sekali ungkapan-ungkapan serta kosa kata dalam percakapan bahasa inggris diberikan sebanyak 5x dalam sehari kepada para siswa secara dinamis selama 7 hari.

 

Di pagi hari pertama, para pelajar dari kota Madani tersebut diajak bersepeda untuk melaksanakan Expression dan Vocabulary Booster Class. Kelas dengan konsep outdoor class ini biasa dilaksanakan di beberapa tempat yang familiar di Pare, seperti Lapangan Tulungrejo, Stadion Chandabirawa, Taman Kilisuci dan pelataran Masjid Agung An-Nur Pare. Suasana yang santai membuat para siswa semangat ketika menghafal. Selesai outdoor class, mereka kembali ke penginapan untuk sarapan dan persiapan kelas selanjutnya.

Pukul delapan pagi kelas Applicative Grammar dimulai. Di sini, para siswa dari sekolah berslogan Sekolah Calon Pemimpin ini diajarkan bagaimana menyusun kalimat dalam bahasa inggris sesuai dengan tatabahasa inggris. Materi yang disampaikan pun telah diformulasikan secara sistematis, sehingga memudahkan para siswa dalam memahaminya. Suasana kelas yang santai pun mendukung para siswa supaya tidak gugup atau tegang selama kelas berlangsung.

 

Selanjutnya adalah kelas Speaking. Pada program LMT 4, kelas Speaking berlangsung dua kali dalam satuhari, yakni di pagi dan malam hari. Pada awal-awal kelas pagi, mereka diberikan materi berupa Tongue Twister atau membaca kalimat dengan cepat dan tepat, Pronunciation atau pelafalan, serta Accent dalam bahasa inggris. Barulah kemudian para pelajar dipandu untuk menghafal teks dan persiapan Public Speaking di kelas malamnya.

 

Kelas berlanjut di sore hari, yakni Translation Art Class. Teman-teman dari Insantama Serang ini pun ditantang untuk menerjemahkan kalimat bahasa indonesia kebahasa inggris dengan benar. Bagi mereka, kelas ini adalah kelas yang santai tapi menegangkan. Karena, merekaakan ditunjuk oleh Tutor, sebutan untuk seorang Guru di Kampung Inggris Pare, untuk menjawab soal yang diberikan. Jika salah, mereka akan diminta untuk berdiri sampai mereka menjawab dengan benar.

Di hari keempat, rombongan Insantama dan Share-E bersepeda bersama menuju tempat FKB atau Forum Kampung Bahasa. Pertemuan dengan FKB ini diisi oleh bu Sri Indah Wahyuni, wakil ketua FKB, atau biasa dikenal dengan Mam Indah. Salah satu tujuan pelaksanaan agenda tersebut yakni pemberian asupan berupa berbagi kisah dan motivasi kepada para siswa. Mereka juga diberikan kesempatan untuk bertanya kepada ibu dua anak tersebut. Selain mendapat pengalaman untuk berbicara di depan khalayak, para siswa juga mendapat berbagai tips dalam belajar dan Public Speaking,hingga membuat mereka lebih semangat dan bersungguh-sungguh dalam belajar.

Sampailah di hari terkahir pembelajaran. Di hari keenam ini, para siswa dan siswi dijadwalkan untuk melaksanakan Public Speaking di Asterdam, Final Test Grammar dan berbelanja cindera mata KampungInggris. Karena para pelajar putra yang melaksanakan Final Test Grammar, maka Public Speaking di Asterdam di awali oleh rombongan pelajar putri. Bersama kelompok masing-masing yang telah dibagikan di hari sebelumnya, mereka harus berpidato di hadapan khalayak menggunakan pengeras suara. Di landmark Kampung Inggris Pare berwarna merah tersebut, tantangan pun berhasil ditaklukan. Meskipun pada awalnya mereka merasa gugup dan takut dikarenakan tidak sedikit orang-orang berlalu-lalang dan banyak perhatian mereka yang teralihkan. Namun, mereka dapat menyelesaikannya dengan baik.

Selesai sesi foto pasca berpidato, rombongan pelajar putri langsung di pandu oleh tutor yang menyukai warna hitam tersebut menuju ketempat pusat belanja Kampung Inggris untuk meneruskan jadwal para pelajar putra. Kemudian, dilanjutkan dengan pelaksanaan Final Test Grammar putri.

 

Malam harinya, rombongan dariJawa Barat tersebut bersiap-siap untuk menuju Bromo. Persiapan berupa briefing bersama para siswa pun dilaksanakan  supaya agenda dapat berjalan lancar. Pukul 2.30 dinihari, rombongan tiba di desa Tosari, tempat parkir dan persiapan mobil Jeep sebelum menuju wilayah pegunungan di Bromo. Tempat tujuan pertama yakni Penanjakan, salah satu tempat untuk menanti dan menikmati indahnya matahari terbit. Saat itu, Bromo ada pada masa musim kemarau, sehingga udara menjadi lebih dingin dari biasanya. Namun, demi membayar rasa penasaran dan semangat dalam menantikan cantiknya matahari terbit, antusiasme mereka untuk berdiri di puncak penanjakan yang sangat dingin yang saat itu tidak hanya ramai oleh wisatawan lokal, tetapi juga ramai oleh wisatawan asing. Beberapa datang dari China, Korea, Belanda dan Perancis. Karenanya, di penanjakan ramai juga oleh percakapan-percakapan berbahasa asing dari mereka. Bahkan, beberapa siswa diajak berkomunikasi untuk saling memotret bersama pemandangan yang cantik. Setelah udara mulai menghangat, perjalanan berlanjut menuju hamparan sabana dan bukit Teletubbies untuk sarapan bersama. Pagi itu, perut dan mata para siswa begitu dimanjakan. Hangatnya kuah bakso dan hijaunya hamparan sabana di bukit Teletubbies adalah kombinasi yang tidak mudah didapatkan dan dilupakan. Selesai pengisian amunisi pada tubuh, para siswa diarahkan menuju kaki bukit Teletubbies untuk melaksanakan Final Public Speaking. Agenda berjalan hampir sama seperti Public Speaking di Asterdam. Namun, disini tantangan bertambah karena mereka melihat dan menarik lebih banyak dan beragam atensi pengunjung yang datang dari berbagai kota dan negara tersebut. Agenda ditutup dengan melaksanakan Free Speech atau berpidato bersama secara serempak.

Perjalanan dilanjutkan menuju kota Batu, Malang. Di sini, rombongan dipandu untuk berbelanja oleh-oleh berupa makanan dan cinderamata khas Jawa Timur. Selesai berbelanja, kemudian para siswa menuju ruang makan yang terletak di lantai 2 gedung pusat belanja untuk makan malam. Kemudian, perjalanan berlanjut hingga tiba di Kampung Inggris Pare pada pukul 7.30 malam.

 

Keesokan harinya, tibalah di penghujung agenda. Rombongan diarahkan berkumpul di lantai 2 lobby untuk melaksanakan Inspiring Farewell. Tidak seperti farewell pada umumnya, dalam agenda terakhir program LMT 4 Insantama Serang dengan Share-E tersebut penuh akan motivasi. Mengingat kilas balik pada saat pertama kali sampai di Kampung Inggris Pare sampai perpisahan, berbagi kisah serta kalimat-kalimat yang menginspirasipun ditebarkan dari perwakilan siswa, oleh para guru dan tutor. Salah satunya quote yang diberikan oleh Ms. Nova, salahseorang tutor lucu berkacamata dan berkerudung hitam, berupa: “If you try but fail, congratulations. Because most people don’t even try” (Jika kamu mencoba tetapi gagal, selamat. Karena kebanyakan orang bahkan tidak mencoba).

Agenda ditutup dengan bersalaman bersama para guru dan tutor. Dan agenda tersebut pun tak dapat dihindarkan dengan derai air mata dan dekap perpisahan. [NRL]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *