Rabu, 8 Mei 2023. Tim Share-E yang terdiri dari Mr. Gud dan Ms. Nova menerima undangan untuk mengisi program English Camp di SIT El Liwa, Trawas. Keduanya berangkat dari Stasiun Papar dengan kereta api Rapi Dhoho selama kurang lebih satu setengah jam menuju Stasiun Mojokerto dan dilanjut dengan menaiki mobil bersama dengan Ustadz Arif dan Ustadzah Risdah, owner El Liwa, menuju tempat diadakannya program bahasa Inggris ini.

 

Program yang dirancang dengan goal Mengaktifkan English Area ini diawali dengan Welcome Speech yang dipandu oleh Mr. Gud, founder Share-E. Beliau tidak hanya menyampaikan tujuan, motivasi serta agenda belajar bahasa Inggris, tapi juga memberikan pretest Grammar. Tes pembuka ini kemudian dilanjutkan dengan tes Speaking seperti perkenalan serta pembacaan teks dalam bahasa Inggris yang dipandu oleh Ms. Nova, tutor senior Share-E untuk tiga puluh siswi yang menjadi peserta agenda tersebut. Meski agenda ini sempat diwarnai tangis dari beberapa siswa yang belum familiar dengan bahasa Inggris, acara tetap berjalan cukup lancar dan melaluinya, para tutor bisamengukur kemampuan para pelajar itu sebagai tolok ukur pertama dalam melanjutkan program sepekan ke depan.

Selama seminggu di Trawas, tim Share-E bergantian mengisi lima program bahasa Inggris setiap harinya. Setiap usai Subuh, para siswa diharuskan berdialog, bercerita menggunakan bahasa Inggris dan bagaimana pengucapan yang baik dan benar, serta dilatih untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri untuk Public Speaking. Karena kelas pagi adalah outdoor class, bersama tutor cantik ini, para siswa dari Sekolah Islam Tangguh tersebut diajak untuk belajar di tempat-tempat terbuka seperti persawahan yang terletak di ujung jalan lokasi El Liwa sampai pelataran café untuk mengikuti kelas Speaking. Pada saat selesai belajar di pelataran kedai kopi, beberapa siswa berpapasan dengan dua ekor sapi yang sedang diarahkan oleh seorang petani untuk membajak sawah. Karena searah dengan mereka, sapi-sapi tersebut seolah sedang mengejar para pelajar putri itu. Meski napas menjadi sulit diatur karena harus berlari di jalanan yang menanjak, tetapi mereka sangat menikmati dan bahagia pasca kejadian tersebut.

Rangkaian pembelajaran lainnya seperti Applicative Grammar yang mengajarkan cara mudah belajar Grammar, Translation Art yang menguji kemampuan para siswa dalam menggunakan Grammar mereka, serta Expression Booster yang memaksa siswa menghafal banyak sekali ungkapan-ungkapan dalam percakapan bahasa inggris diberikan 5x dalam sehari kepada para pelajar putri tersebut secara dinamis selama 6 hari. Para siswa juga diharuskan mengikuti peraturan English Area, dimana mereka harus berkomunikasi menggunakan bahasa inggris setiap hari di seluruh area El-Liwa. Meski banyak hal yang terjadi ketika English Area berlangsung, seperti para santri yang mendadak diam ketika sang tutor hanya berniat melewati mereka, santri yang mulai menggunakan gerak tangan untuk menunjang kalimatnya dalam bahasa inggris, santri yang tiba-tiba ahli dalam memahami meski baru saling menatap mata satu sama lain dsb. Namun, mereka tidak pantang menyerah untuk menghidupkan English Area bersama-sama.

Kemudian, di jam delapan dan jam setengah empat sore, para siswa akan belajar Grammar dan Translation Art bersama Mr. Gud. Di kelas ini, para siswi belajar bagaimana menyusun kalimat dengan tata bahasa inggris yang baik dan benar tentu disampaikan secara sistematis sesuai dengan slogan dari Share-E, yakni Spesialis Ngajar English dari Nol dan Sistematis. Kemudian, di kelas Translation Art yang diadakan pukul setengah empat sore, masih dengan founder Share-E, Mr. Gud, para siswa ditantang untuk mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari di kelas Grammar. Suasana kelas pun sering diselingi tawa dengan adanya Kenaikan Derajat ­alias siswa harus berdiri jika jawaban yang diberikan salah yang menambah semangat belajar siswa. Di jam sebelas siang, para siswa akan belajar Speaking bersama Ms. Nova. Di kelas ini, siswa ditantang untuk belajar pelafalan, ­Tongue Twister atau senam lidah dengan praktik membaca cepat kalimat yang sudah ditentukan­dan Public Speaking. Malam harinya, para siswa diharuskan menghafal teks pidato pada modul yang telah dibagikan. Bersama Ms. Nova, kelas yang diisi oleh para siswi tersebut dibimbing untuk belajar berpidato bahasa inggris.

Di hari kelima pagi, dilangsungkan agenda Public Speaking Art. Agenda yang akan diisi oleh laki-laki berkacamata tersebut berupa pemberian motivasi serta tips Public Speaking dengan baik. Para santri putri tersebut juga diberikan sebuah hadiah dari Share-E berupa dibuatkannya logo untuk dijadikan lambang nama angkatannya, Starzation.

Puncak pembelajaran dari agenda ini adalah perjalanan menuju ke Taman Ghanjaran yang itu bukan dalam rangka berwisata semata, tapi juga untuk ujian Public Speaking terakhir mereka. Melihat bagaimana mereka berpidato di tempat umum sangat luar biasa. Meski dalam prosesnya tidak sedikit yang menangis dan takut karena merasa tidak mampu menaklukannya, tapi pada akhirnya para siswa dari sekolah anak tangguh tersebut berhasil menyuguhkan penampilan yang baik.

Sebagai penutup rangkaian pembelajaran di El-Liwa, Share-E menggelar acara Inspiring Farewell dan pemberian penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas keaktifan dan usaha mereka selama belajar bersama Share-E. Upaya yang dikerahkan untuk mengaktifkan English Area, antusiasme dan semangat para siswa selama belajar,dari yang awalnya merasa takut dan malu ketika berbicara bahasa inggris dan maju kedepan tunai mereka taklukan.Tangis haru pun mewarnai agenda terakhir tersebut, mengingat hampir satu minggu para siswa dan tim Share-E belajar bersama di program ini. Kalimat perpisahan pun mereka ungkapkan. Salah satunya “Sir, buka cabang kursus di Trawas” yang dibarengi derai air mata. Mereka benar-benar menikmati program dan pembelajaran yang disuguhkan oleh Share-E.

Setelah momen perpisahan yang cukup panjang, tim Share-E pun kembali melakukan perjalanannya untuk pulang menuju Kampung Inggris Pare. [NRL]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *